Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Minum Kopi di Bulan Puasa, Perhatikan Waktu dan Gulanya

Kompas.com, 28 Maret 2023, 04:44 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Ada anggapan jika kita dilarang minum kopi selama bulan puasa karena bisa memicu asam lambung maupun keluhan lainnya.

Minuman berkafein ini juga dinilai akan merusak jam tidur kita, yang sudah berubah banyak selama Ramadhan.

Faktanya, saran ini sulit diaplikasikan karena banyak orang yang merasa harinya kurang lengkap tanpa segelas kopi favorit.

Baca juga: Bolehkah Minum Kopi di Bulan Puasa?

Ahli gizi dari Universitas Indonesia, Ulfa Teni Safira, S.Gz mengatakan sebenarnya tidak ada larangan minum kopi saat kita berpuasa.

"Tidak dilarang tapi perlu terms & condition utk mengonsumsi kopi saat puasa," katanya, kepada Kompas.com.

Anjuran ini terutama berlaku bagi orang yg punya masalah lambung seperti gastritis dan GERD.

Baca juga: Perut Perih Padahal Sudah Makan, Waspadai Gejala Gastritis

Tips minum kopi saat puasa Ramadhan

Ulfa menyarankan agar kita hanya minum kopi satu kali sehari saja selama bulan puasa, dengan porsi satu cangkir ukuran 200 ml.

Jika kita cenderung minum kopi saset, ia berpesan agar kita memperhatikan jumlah gula yang terkandung dalam produk tersebut.

Sedangkan pilihan produk less sugar sangat direkomendasikan jika kita membeli kopi di gerai, kafe atau coffee shop.

Baca juga: Awas, 7 Makanan dan Minuman ini Tinggi Kandungan Gula Tersembunyi

"Kalau kopinya bikin sendiri dr kopi hitam, penambahan gulanya maksimal di satu sendok makan saja," tambah Ulfa, yang menyediakan konsultasi gizi di Dietela, layanan konsultasi nutrisi online di Indonesia.

Selain itu, penggemar kopi juga perlu memerhatikan waktu konsumsinya agar tidak berdampak negatif pada kesehatan.

Misalnya, dilarang minum kopi ketika perut masih kosong seperti sesaat setelah berbuka puasa.

Pasalnya, kafein dalam memicu asam lambung, khususnya pada orang dengan riwayat masalah lambung, sehingga akan memicu gejala sakit dan tidak nyaman.

Baca juga: Ini Jumlah Kafein Harian yang Dianjurkan, Termasuk untuk Anak dan Ibu Hamil

Ilustrasi minum kopiFreepik Ilustrasi minum kopi

Waktu konsumsi kopi juga perlu diperhatikan,misalnya hindari saat sahur karena bisa membuat kita lebih mudah haus.

Kita juga disarankan untuk tidak minum kopi di jam yang terlalu larut sehingga bakal mengganggu tidur atau sulit bangun sahur.

Baca juga: 7 Trik agar Tak Susah Bangun Sahur selama Bulan Puasa

"Idealnya kopi diminum setelah sudah makan makanan ringan saat buka puasa awal (iftar), sebelum sholat tarawih," tandas Ulfa.

Prinsip serupa juga berlaku untuk konsumsi teh selama bulan puasa karena kedua minuman ini sama-sama mengandung kafein.

Hanya saja, kita masih diperbolehkan minum dua gelas teh per hari  karena kandungan kafeinnya lebih rendah.

"Porsinya boleh lebih dibandingkan kopi, tapi tetap jangan terlalu banyak," pungkas Ulfa.

Baca juga: Kopi Vs Teh, Mana yang Lebih Bermanfaat untuk Tubuh?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau