KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi, diabetes, merokok, dan kurang olahraga merupakan faktor risiko utama yang bisa memicu serangan jantung.
Selain itu, ada sejumlah gejala lainnya yang bisa menjadi tanda-tanda awal yang mengindikasikan risiko tersebut semakin tinggi.
Para pakar kesehatan menyatakan ada gejala tertentu yang terjadi pada hari-hari dan minggu-minggu sebelum serangan jantung akhirnya benar-benar terjadi.
Baca juga: Apa Beda Serangan Jantung dan Kematian Jantung Mendadak?
Untuk menyelamatkan nyawa kita, tentunya penting untuk mengenalinya sedini mungkin.
Dr. Abha Khandelwal, seorang profesor kedokteran kardiovaskular klinis di Stanford Health Care, Amerika Serikat mengatakan ada peningkatan kematian akibat penyakit jantung selama pandemi.
"Yang menggarisbawahi pentingnya dipersenjatai dengan pengetahuan tentang risiko Anda dan tanda-tandanya," pesannya.
Berikut adalah sejumlah tanda dini akan risiko serangan jantung yang makin memuncak.
"Angina, yaitu nyeri dada intermiten yang disebabkan oleh penumpukan plak secara bertahap di dalam arteri, dapat menjadi tanda peringatan bahwa serangan jantung atau serangan jantung dapat terjadi di hari-hari berikutnya," terang Dr. Roger Blumenthal.
Ia adalah direktur Pusat Pencegahan Penyakit Kardiovaskular Ciccarone, Johns Hopkins sekaligus profesor di fakultas kedokteran kampus tersebut.
Baca juga: Nyeri Dada di Malam Hari, Sakit Mag atau Serangan Jantung?
Penyempitan atau kejang pembuluh darah di bagian luar jantung juga dapat menyebabkan gejala ini sehingga dianjurkan untuk segera memeriksakan diri.
Kita sering kali menganggap serangan jantung dengan rasa sakit yang muncul di dada atau lengan kiri.
Baca juga: Sering Bangun Tidur dengan Nyeri Leher? Mungkin Ini Penyebabnya
"Terkadang angina identik dengan nyeri dada atau tekanan dada, tetapi terkadang, terutama pada orang yang lebih tua, mungkin ada gejala terkait lainnya seperti ... nyeri yang menjalar ke leher atau bahu atau lengan," kata Blumenthal.
Khandelwal menambahkan, itu juga bisa terasa seperti mati rasa yang menjalar ke rahang.
"Menjadi mudah kehabisan napas juga bisa menjadi tanda bahaya," kata Khandelwal.
Keluhan ini bisa termasuk merasa lebih lelah dari biasanya setelah melakukan pekerjaan sederhana, seperti memasang lampu atau membersihkan taman.
Baca juga: Perbedaan Henti Jantung dan Serangan Jantung, serta Penangannya
Dia menambahkan bahwa beberapa orang juga merasakan mati rasa di lengan atau dada setelah aktivitas yang ekstrem.
"Sakit perut, mual, dan kelelahan secara keseluruhan juga merupakan tanda peringatan serangan jantung,"terang Dr. Nikhil Sikand, ahli jantung Yale Medicine dan asisten profesor di Yale School of Medicine.
Namun gejala dini ini tidak berlaku untuk semua orang.
“Beberapa pasien mungkin memiliki gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali,” katanya.
Baca juga: Mual akibat Stres Bisa Ditangani, Begini Caranya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.