KOMPAS.com - Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang diklaim dapat meningkatkan diversitas mikrobioma dalam usus dengan memperkenalkan bakteri baik yang memicu berbagai manfaat kesehatan.
Probiotik menawarkan manfaat, mulai dari menyehatkan pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, dan masih banyak lagi.
Menurut ahli diet bersertifikat dan spesialis nutrisi untuk kesehatan usus di Top Nutrition Coaching, Megan Hilbert, M.S., RDN, probiotik memang dapat meningkatkan jumlah bakteri baik di sistem pencernaan.
Kondisi ini pada akhirnya menghasilkan dampak positif bagi kesehatan, baik kesehatan kulit, imunitas, metabolisme, hingga kesehatan mental.
Baca juga: 12 Makanan Kaya Probiotik dan Prebiotik untuk Sehatkan Usus
Probiotik biasa didapat dalam berbagai makanan, seperti berikut ini:
Artinya, sebenarnya kita bisa mengonsumsi makanan kaya probiotik setiap hari. Namun, apa dampaknya jika kita mengonsumsinya setiap hari?
Untuk mengetahuinya, simak lima hal yang akan terjadi jika kita mengonsumsi probiotik setiap hari berikut ini.
Jika bicara soal probiotik, tentu kesehatan usus adalah hal pertama yang kita pikirkan.
Studi bahkan menunjukkan, probiotik dapat mencegah atau mengatasi berbagai masalah pencernaan.
Lalu menurut National Institute of Health, probiotik dapat mencegah hal berikut:
Baca juga: Manfaat Probiotik dan Prebiotik dalam Skincare
Sementara itu, National Center for Complementary and Integrative Health mengatakan, probiotik juga dapat membantu menginduksi atau mempertahankan remisi dari kolitis ulserativa dan mengurangi gejala sindrom iritasi usus besar.
Ditambah lagi, sebuah studi yang diterbitkan di European Journal of Applied Physiology menemukan, pelari maraton yang mengonsumsi probiotik berisi Lactobacillus dan Bifidobacterium selama empat minggu sebelum perlombaan, memiliki lebih sedikit masalah pencernaan, dan gejalanya pun lebih rendah dibanding yang mengonsumsi obat plasebo.
Sebuah studi yang diterbitkan di The Journals of Gerontology pada 2021 menemukan, lansia yang mengonsumsi suplemen beriri bakteri Bifidobacterium selama 12 minggu mengalami hal berikut:
Baca juga: Kenali, Efek Samping Probiotik Sebelum Mengonsumsinya
Tinjauan penelitian sistematis tahun 2020 yang diterbitkan di Nutrients menemukan bahwa pemberian suplemen berisi Lactobacillus, Bifidobacterium, dan Streptococcus dapat meningkatkan berbagai metrik kesehatan jantung, termasuk kadar lipid, peradangan, dan sensitivitas insulin.
Tinjauan sistematis lain yang diterbitkan di Advances in Nutrition juga menemukan, konsumsi susu fermentasi yang menjadi sumber probiotik dapat menurunkan risiko masalah kardiovaskular.
Para peneliti menyimpulkan, suplementasi probiotik yang dilakukan bersamaan dengan konsumsi susu fermentasi dapat mengurangi konsentrasi lipid, yang menandakan kesehatan jantung, meski ada beberapa strain probiotik yang digunakan dalam penelitian tersebut.
Sebuah tinjauan yang diterbitkan di Cochrane pada 2022 menemukan, suplementasi probiotik berperan dalam mencegah infeksi saluran pernapasan atas dan mengurangi lamanya infeksi, yang didukung oleh beberapa bukti.
Para peneliti menyimpulkan, suplementasi probiotik lebih baik daripada tanpa suplementasi atau plasebo dalam mencegah infeksi saluran pernapasan atas.
Baca juga: Suplemen Probiotik Cegah Diare Efek Samping Antibiotik
Probiotik juga dapat membuat gigi dan mulut bisa menjadi lebih sehat lho.
Hal tersebut dibuktikan oleh sebuah tinjauan sistematis yang diterbitkan dalam Probiotics and Antimicrobial Proteins pada tahun 2020.
Ditemukan, probiotik dapat membantu mengobati dan mencegah penyakit menular di rongga mulut, termasuk periodontitis dan karies gigi, serta mengurangi patogen penyebab penyakit.
Meski Hilbert lebih merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan sumber probiotik dibanding suplemen, mengonsumsi suplemen juga bisa dilakukan.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi suplemen probiotik, berikut di antaranya.
Baca juga: Prebiotik dan Probiotik, Apa Bedanya?