Banyak orang terjebak dalam pikiran bahwa kesuksesan diukur dari pencapaian, kekayaan, dan pengakuan, seperti:
Tetapi orang bahagia tidak berpikir demikian. Mereka bisa jadi menikmati kesuksesan, tetapi tidak terlalu terpaku pada hal tersebut.
Mereka lebih memprioritaskan hal-hal yang berarti mendalam, seperti hubungan baik, pertumbuhan pribadi, dan pekerjaan yang bermakna, daripada sekadar simbol status yang hanya bersifat sementara.
Studi menunjukkan orang yang merasa bahagia memiliki rasa identitas diri dan harga diri yang kuat, sehingga mereka tidak terlalu mencari validasi atau status dari orang lain.
Baca juga: 7 Kebiasaan Baik demi Hidup Lebih Bahagia, Mau Coba?
Orang bahagia memandang dunia melalui kacamata spiritual.
Mereka yakin, diri mereka terhubung dengan sesuatu yang lebih besar, entah itu kepercayaan spiritual, keterhubungan dengan alam, atau perasaan terhubung ke orang lain.
Orang bahagia tidak melihat dunia sebagai tempat yang kejam dan penuh persaingan, melainkan tempat yang saling terhubung, memiliki makna, dan tujuan.
Sederhananya, mereka menghargai dunia dengan perasaan kagum dan bersyukur, serta memandang keajaiban di sekitar mereka.
Orang bahagia selalu bersyukur atas segala hal, baik dan buruk.
Mereka memiliki pandangan positif dan menerima dengan lapang dada ketika menghadapi keadaan yang kurang baik.
Sikap ini memungkinkan mereka untuk tetap bersyukur dan bersyukur dalam setiap keadaan.
Contohnya, ketika mendapat promosi, mereka akan merayakan dan merasa senang.
Namun ketika gagal mendapatkan promosi, mereka akan merenung dan mencari cara untuk memperbaiki diri.
Poin utamanya adalah, sikap bersyukur dan positif yang dimiliki orang bahagia bukanlah kebetulan, melainkan keputusan yang benar-benar mereka sadari.
Orang bahagia memilih untuk bahagia secara sadar.
"Saya belajar hal ini dari buku The Happiness Project karya Gretchen Rubin. Buku-buku tentang kebahagiaan lainnya juga memiliki kesamaan: kita harus memutuskan untuk bahagia," terang Umlas.
Membuat pilihan itu memang tidak mudah. Manusia memiliki beragam suasana hati dan emosi yang sulit diidentifikasi dan dikendalikan.
Namun, dengan membuat pilihan untuk mengembangkan kebiasaan dan sikap positif secara sadar, kita dapat tumbuh menjadi orang bahagia, meski di tengah kesulitan dan tantangan hidup.
Kita dapat belajar menghadapi dunia dari sudut pandang yang lebih baik, menghargai keragaman dan keindahan di sekitar kita.
Baca juga: 10 Kebiasaan Hidup Sehari-hari yang Bikin Hidup Lebih Bahagia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.