KOMPAS.com - Bulan Ramadhan identik dengan undangan buka puasa bersama (bukber) termasuk bersama teman-teman sekolah.
Bagi sebagian orang, ini bisa jadi pengalaman mengasyikkan untuk bertemu teman lama dan menjalin silaturahmi.
Namun undangan bukber dengan teman sekolah juga bisa memicu kecemasan dan tidak percaya diri karena perasaan kalah bersaing.
Baca juga: 5 Gaya Rambut Kasual untuk Wanita di Acara Buka Puasa Bersama
Belum lagi potensi membuka luka lama yang akan membuat kita tidak nyaman jika ada riwayat buruk di masa lalu.
Undangan reuni maupun agenda bukber dengan teman lama di sekolah bisa memunculkan dilema tersendiri.
Kita mungkin tidak ingin hadir namun tidak enak menolak undangan tersebut.
Baca juga: Reuni Sekolah, Bukan Sekadar CLBK
Laura Martocci Ph.D., psikolog sosial mengatakan ada beberapa hal yang bisa dijadikan pertimbangan sebelum menolak atau menyetujui undangan seperti itu.
Pahami lebih detail soal pro, kontra dan pemicu potensial yang bisa membuat kita tidak nyaman.
"Dengan demikian, Anda dapat hadir sebagai diri Anda sendiri, dan menjaga keseimbangan Anda," pesannya.
Berikut adalah sejumlah faktor yang harus dipertimbangkan.
Apakah kita berani mengobrol dengan mantan gebetan? Memperkenalkan pasangan ke teman-teman sekolah?
Atau kita sebenarnya hanya sekadar merasa ingin pergi untuk memuaskan rasa ingin tahu soal kondisi teman-teman lama.
Kebanyakan orang menghadiri reuni sekolah, termasuk agenda buka puasa bersama, , untuk berhubungan kembali dengan mantan temannya.
Baca juga: 6 Cara agar Tak Awkward Bertemu Teman Lama Saat Lebaran
Namun kita harus mengantisipasi ada teman yang ternyata menjauh, enggan berbaur dan tidak sama seperti kenangan kita di masa lalu.
Pastikan kita bersikap terbuka agar tidak merasa kecewa.