Jika kita memiliki perbedaan pendapat, cobalah untuk mendiskusikannya dengan cara yang tenang dan penuh hormat, bukannya kritikan secara terbuka.
Penting untuk menetapkan batasan dengan mertua khususnya jika mereka cenderung ikut campur dalam urusan rumah tangga kita.
Sampaikan apa yang membuat kita terganggu dan minta mertua memberikan ruang yang dibutuhkan dengan sikap tegas.
Baca juga: Ciri-ciri Mertua Toksik yang Buat Para Menantu Pusing
Akan ada saatnya mertua mengatakan atau melakukan sesuatu yang menyakiti perasaan kita.
Cobalah untuk tidak tersinggung karena mereka mungkin saja tidak sengaja menyakiti perasaan kita.
Ingatlah, mertua adalah manusia biasa yang tak lepas dari kesalahan.
Faktor usia membuat mertua kita sulit untuk berubah sehingga kita perlu lebih lunak.
Cobalah menerima mereka apa adanya agar tidak memperpanjang ketegangan dan konflik.
Lebaran menjadi momen istimewa yang layak kita nikmati bersama, tak peduli seperti apa hubungan kita dengan mertua.
Hargai momen-momen ini dan bersyukurlah untuk itu, yang baik pula untuk kesehatan mental.
Baca juga: 11 Cara Akur dengan Mertua di Momen Idul Fitri
Minta pasangan, saudara ipar atau kerabat lainnya untuk membantu agar hubungan dengan mertua berjalan baik.
Mungkin mereka juga bisa membuat kita mendapatkan perspektif yang baru dengan berbagai sarannya.
Kenali sosok mertua lebih jauh dengan menghabiskan waktu bersama misalnya ikut membantu memasak, membuat kue atau membersihkan rumah untuk persiapan Lebaran.
Jika amat sulit dilakukan, cobalah dalam durasi yang singkat lebih dulu seperti mengantar mertua ke toko kue atau agenda kecil lainnya.