Memiliki lebih sedikit barang artinya membuat kita punya lebih banyak waktu luang.
Jadi jika merasa terlalu banyak pekerjaan di rumah, cobalah pindah ke rumah yang lebih kecil.
Rumah yang lebih kecil dapat membuat kita memiliki alat elektronik yang lebih sedikit, tidak seperti rumah besar yang justru mendorong kita untuk memiliki berbagai alat elektronik dan gadget.
Pasalnya, dengan minimnya ruang kosong di dinding, tentu pemasangan TV pun akan lebih terbatas.
Begitu pula dengan minimnya tempat penyimpanan barang lainnya.
Terlebih lagi, memiliki alat elektronik yang lebih sedikit membantu mengurangi screen time yang bisa merusak mata.
Rumah mungil biasanya hanya memiliki satu ruang keluarga yang biasa digunakan untuk menonton TV, membaca, mengerjakan tugas, hingga makan bersama.
Hasilnya, waktu bersama dan berinteraksi antar anggota keluarga pun bertambah.
Sebaliknya, rumah yang besar akan membuat setiap anggota keluarga tersebar ke seluruh penjuru rumah, membuat waktu bersama berkurang.
Introvert pun tidak perlu khawatir. Rumah kecil juga bisa membuat kita “menyingkir” ke ruangan lain lebih dekat saat butuh waktu sendiri untuk mengisi energi kita.
Berhemat tentu merupakan salah satu keuntungan terbesar dari memiliki rumah kecil.
Sebab, bukan hanya pengeluaran menjadi lebih ringan, tagihan pun akan menjadi lebih ringan.
Dengan rumah kecil, bepergian pun akan menjadi lebih mudah.
Permukaan datar bisa menjadi sumber berantakan.
Namun, rumah kecil berarti memiliki meja dan lantai yang lebih sedikit dan sempit.
Lantai sendiri merupakan permukaan datar terbesar di rumah dan rentan berantakan.
Jadi, sebaiknya hanya taruh furniture saja di lantai, dan jangan taruh barang lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.