Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Luka pada Penderita Diabetes demi Cegah Risiko Amputasi

Kompas.com - 05/05/2023, 12:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Prosedur angioplasti perifer ini dilakukan untuk mengurangi risiko amputasi dan mencegah agar luka atau jaringan mati tidak semakin luas.

Dalam hal ini, orang-orang yang memerlukan prosedur angioplasti perifer adalah mereka yang sudah mengalami sejumlah gangguan pada pembuluh darah.

Seperti pasien diabetes yang memiliki luka yang tidak kunjung sembuh, sehingga perlu diperiksa kondisi pembuluh darahnya. 

Kemudian orang yang mengalami resting pain, atau mengalami nyeri di bagian tubuh ketika tidak melakukan kegiatan apapun, hingga orang yang merasakan nyeri di organ tertentu hingga kondisinya mengganggu aktivitasnya.

Baca juga: Pasien Diabetes Sebaiknya Tidak Mengonsumsi Air Tebu, Kenapa? 

Perawatan luka kaki diabetes

Saat ini perawatan luka selalu mengedepankan pentingnya kerja sama multidisiplin atau keterlibatan dokter lain untuk bisa mengoptimalkan tingkat kesembuhan gejala yang dialami pasien.

Termasuk dalam hal perawatan luka pada kaki diabetes yang sebaiknya perlu ditangani oleh dokter spesialis luka.

Pasalnya luka kaki diabetes itu seringkali tidak bisa sembuh dengan perawatan di rumah karena memang membutuhkan perawatan yang spesifik dalam menanganinya.

"Luka pada kaki diabetes perlu ditinjau lebih lanjut untuk memastikan sampai kondisinya terbukti tidak berbahaya."

"Diabetesi sudah seharusnya menganggap serius jika ada luka yang dialami. Seringkali lukanya tidak bisa sembuh dengan penanganan di rumah."

Demikian kata dokter spesialis luka, dr. Adisaputra Ramadhinara, MSc, CWSP, FACCWS, Wound Care Physician dari Heartology Cardiovascular Hospital dalam kesempatan yang sama.

Dokter Adi juga tidak menganjurkan penggunaan kassa sebagai penutup luka hingga penanganan luka yang asal-asalan.

Pasalnya, kassa tidak dapat menjaga kelembapan area luka dan dapat meningkatkan risiko infeksi.

"Jangan lagi menerapkan perawatan luka yang salah karena bisa berdampak parah. Hindari bersihkan luka dengan alkohol, kecap atau odol," tambahnya.

Dalam perawatan lukanya, penggunaan berbagai dressing modern untuk mengatasi infeksi dan menjaga agar kondisi luka tetap lembap juga sangat diperlukan.

Karena dalam lingkungan lembap, pertumbuhan jaringan baru menjadi lebih optimal dan proses penutupan luka oleh sel kulit baru bisa terjadi dengan lebih cepat.

"Edukasi itu penting, jangan sampai luka yang dialami diperlakukan dengan salah karena risiko luka serius bisa semakin besar," paparnya.

Namun jika pasien terdeteksi pasien mengalami penyumbatan pembuluh darah di kaki, maka diperlukan keterlibatan spesialis vaskular untuk tindakan revaskularisasi atau perbaikan aliran darah ke tungkai guna menunjang proses penyembuhan luka yang optimal.

Baca juga: Kaki Diabetes, Bisa Dicegah agar Tak Perlu Amputasi 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com