Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2023, 11:56 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Sudah hampir tujuh bulan sejak Adidas berpisah dengan rapper yang sebelumnya dikenal dengan nama Kanye West.

Tak hanya itu, kini kotak-kotak sepatu Yeezy yang sempat menjadi salah satu sneaker paling populer di dunia, kini masih menumpuk di gudang-gudang Adidas.

Lalu, nasib saham Yeezy yang tidak terjual senilai 1,3 miliar dollar AS jelas membebani perusahaan pakaian olahraga asal Jerman ini.

Adidas tentu mencoba untuk melakukan perputaran dari hilangnya lini sepatu yang pernah menjadi sumber laba mereka.

Namun, Adidas terus menerus mengalami masalah terkait hubungannya dengan Ye tersebut.

Baca juga: Tak Bisa Jual Yeezy Karya Kanye West, Adidas Rugi Rp 19,7 Triliun

"Adidas semakin dekat tentang apa yang harus dilakukan dengan sneaker ini, dan pilihannya semakin menyempit."

Demikian kata CEO baru Adidas, Bjorn Gulden dalam sebuah kesempatan Jumat pekan lalu, seperti diwartakan oregonlive.com yang mengutip kantor berita Associated Press.

Sebelumnya, Gulden mengungkap tentang hilangnya potensi penjualan sebesar 441 juta dollar AS terkait dengan bubarnya kongsi ini.

"Namun dengan begitu banyak pihak yang berkepentingan dan terlibat dalam diskusi, belum ada keputusan yang diambil," kata Gulden terkait keputusan soal masalah ini.

Adidas terjebak dengan tumpukan sepatu merek Yeezy andalannya setelah mengakhiri hubungannya dengan Ye pada bulan Oktober lalu. Terlihat bagaimana Adidas sangat kebingungan.

Opsi-opsi untuk stok sepatu Yeezy

Seperti yang telah diberitakan, kerjasama berakhir karena Ye mengungkap komentar antisemit dan komentar ofensif lainnya di media sosial serta dalam wawancara.

Baca juga: Putus dari Kanye West, adidas Bakal Tetap Gunakan Desain Yeezy

Gulden, yang menjadi CEO sejak bulan Januari lalu, atau tak lama setelah perpecahan dengan Ye, menolak untuk mengungkap, apakah menghancurkan sepatu-sepatu itu masuk dalam opsi.

Dia hanya menyebut bahwa Adidas akan berusaha untuk menghindari opsi tersebut.

Dia sebelumnya mengatakan, opsi lain memiliki kekurangan, sebab menjual sepatu yang menumpuk di gudang, berarti membayar royalti kepada Ye.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com