Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Sinar Matahari dan Alam Bisa Jaga Kesehatan Mental

Kompas.com - 14/05/2023, 08:35 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Semua aktivitas tersebut, kata Mary secara signifikan berkaitan dengan penurunan kortisol dan alfa-amilase yang menyebabkan stres.

Di samping itu, peneliti juga mencatat sejumlah manfaat lain yang berdampak positif bagi kesehatan mental dari paparan sinar matahari, di antaranya sebagai berikut;

  • Kualitas tidur yang lebih baik
  • Mental yang lebih sehat
  • Mengurangi peradangan
  • Paparan udara yang lebih bersih
  • Peningkatan kemampuan untuk fokus
  • Peningkatan kekebalan tubuh

Mengoptimalkan manfaat dari menikmati lingkungan alam

Mary juga merekomendasikan untuk menerapkan beberapa pendekatan agar efeknya bagi kesehatan mental menjadi lebih optimal.

Salah satunya adalah mencoba mindfulness saat berada di lingkungan yang asri.

Pendekatan ini, kata Mary, bisa dilakukan dengan lebih memerhatikan suara, bau atau pemandangan alam yang sedang dinikmati saat itu.

Melakukan sejumlah aktivitas fisik seperti olahraga ringan di alam juga bisa menambah manfaat yang baik bagi kesehatan fisik.

"Latihan fisik membawa kesejahteraan emosional yang tinggi daripada aktivitas yang sama di dalam ruangan,"

"Saat menikmati pemandangan alam selama 20 menit, gabungkan dengan aktivitas olahraga ringan seperti berjalan kaki atau berkebun," ujar Mary seperti dilansir Longevity.

Beberapa studi lain juga menunjukkan sejumlah manfaat dari menikmati pemandangan alam dan sinar matahari yang baik bagi kesehatan mental. 

Baca juga: 5 Tempat Makan di Lembang dengan Pemandangan Alam 

Mengurangi depresi dan stres

Menghabiskan waktu di alam telah terbukti mengurangi kecemasan dan depresi.

Gejala kecemasan digambarkan sebagai gejala stres, sedangkan stres berhubungan dengan peningkatan kadar kortisol.

Ilustrasi kecemasan meningkat saat menstruasi.Freepik/Dragos Condrea Ilustrasi kecemasan meningkat saat menstruasi.
Dalam hal ini, menghabiskan waktu dengan alam dapat menurunkan kadar kortisol, yang pada gilirannya dapat mengurangi depresi hingga gejala kecemasan.

Sebuah studi yang dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Stanford mengungkapkan bahwa berjalan kaki selama 90 menit di jalur hutan atau area alami lainnya, dibandingkan dengan berjalan di lingkungan perkotaan dengan lalu lintas tinggi, menunjukkan penurunan aktivitas di daerah otak yang terkait dengan pikiran negatif yang berulang.

Studi yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Science ini juga mengungkapkan bahwa akses ke alam sangat penting untuk kesehatan mental, terutama di dunia yang mengalami urbanisasi dengan cepat.

"Temuan kami dapat membantu menginformasikan gerakan yang berkembang di seluruh dunia untuk membuat kota lebih layak huni dan membuat alam lebih mudah diakses oleh semua orang yang tinggal di dalamnya," ujar satu peneliti, Gretchen Daily, rekan senior di Stanford Woods Institute for the Environment.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com