Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Sebaiknya Tidak Diungkapkan dalam Wawancara Kerja

Kompas.com - 05/06/2023, 15:26 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wawancara kerja adalah kesempatan bagi perusahaan untuk lebih memahami kandidat dan menentukan apakah kita cocok dengan budaya perusahaan itu atau tidak.

Namun perlu diingat, memberikan terlalu banyak informasi dapat mengurangi peluang kita untuk mendapatkan pekerjaan.

Dikutip laman Investopedia, inilah empat hal yang sebaiknya tidak diungkapkan dalam wawancara kerja.

1. Terlalu banyak memberikan informasi pribadi

Saat wawancara, perekrut akan mengajukan pertanyaan untuk mempelajari lebih banyak tentang kandidat. Namun, penting untuk menjaga jawaban kita dalam batasan profesional.

Menurut Jane Trnka, direktur eksekutif di Career Resource Center di Rollins College Crummer Graduate School of Business, detail pribadi tidak relevan dengan kemampuan kita dalam menjalankan tugas.

Jadi, cukup jawab "iya" jika kita ditanya apakah memiliki alat transportasi, tanpa perlu memberikan rincian seperti biaya perbaikan mobil dan sebagainya.

Kecuali ada kebutuhan akan akomodasi medis, Trnka juga menganjurkan agar tidak mengungkapkan riwayat medis pribadi.

Selain itu, jangan membagikan pandangan pribadi tentang politik, agama, dan ekonomi kecuali jika topik-topik ini terkait dengan pekerjaan yang dilamar.

Beberapa kandidat seringkali membagikan terlalu banyak detail pribadi dalam rangka bersikap ramah.

Kristen Zierau, direktur eksekutif rekrutmen di JMJ Phillip Executive Search menyebutkan bahwa hal itu bisa merugikan dalam proses wawancara.

"Perusahaan yang mengevaluasi kita tidak perlu mengetahui masalah pribadi seperti perceraian atau kesulitan keuangan yang dialami," ujarnya.

Baca juga: 3 Kesalahan Pelamar dalam Wawancara Kerja

2. Menghina kantor lama

Hindarilah menghina kantor atau perusahaan lama dalam wawancara kerja.

Kristin Scarth, manajer layanan karier di Employment BOOST mengaku heran terhadap banyaknya kandidat yang berbicara buruk mengenai mantan atasan atau rekan kerja.

"Sebagai manajer perekrutan, yang saya pikirkan adalah 'mereka juga akan melakukannya pada saya'," jelas Scarth.

"Saat wawancara, kita tidak perlu menyebutkan ada masalah dengan bos atau rekan kerja sebelumnya, karena jika kita memiliki masalah di sana, seolah-olah kita mengalami masalah yang sama di mana pun kita bekerja."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com