KOMPAS.com - Ada orang yang amat sulit meminta maaf meskipun telah melakukan kesalahan besar.
Bagi mereka, "maaf" adalah kata yang berat untuk diucapkan dan sulit pula untuk dimaknai.
Hal ini mungkin agak sulit dipahami bagian sebagian kalangan sekaligus bisa memicu kemarahan dalam kondisi tertentu.
Baca juga: Tak Perlu Gengsi, Ini Pentingnya Orangtua Minta Maaf ke Anak
Permintaan maaf biasanya dianggap sebagai niatan tulus untuk memperbaiki kesalahan yang kita perbuat.
Namun, dalam beberapa kasus, seseorang enggan berkata maaf dan memilih mengabaikan kondisi tersebut.
Kamna Chhibber, psikolog klinis di Fortis Healthcare India, mengatakan, ada beberapa tantangan yang dialami seseorang sehingga meminta maaf menjadi hal yang sulit.
Baca juga: Ingin Meminta Maaf dengan Tulus, Hindari 2 Kata Ini
Berikut uraiannya, seperti dikutip dari Cosmopolitan.
Ketidakmampuan untuk masuk dalam perspektif orang lain dan memahami pengaruh suatu tindakan adalah salah satu alasan utama.
"Perspektif unik seseorang, pendekatan terhadap situasi, perasaan, dan pengalaman dapat secara signifikan mengganggu kemampuan mereka," kata Kamna.
Baca juga: 6 Kebiasaan untuk Mengasah Rasa Empati, Mau Coba?
"Baik untuk menyerap, menginternalisasi, dan mampu memanfaatkan pemahaman yang berkembang dari sudut pandang orang lain," tambahnya.
Kesalahan persepsi dan individualistis tentang orang lain ini yang menjadi hambatan utama dalam komunikasi termasuk menyampaikan maaf.
“Hal ini cenderung mereka komunikasikan melalui sikap mereka saat mereka menggambarkan respons mereka dalam suatu situasi sebagai kesalahpahaman atau tidak disengaja,” kata Kamna.
Baca juga: Ibu Bekerja Jangan Merasa Bersalah karena…
Kondisi tersebut cenderung mengarah pada masalah yang lebih luas dalam pemahaman kognitif dan emosional tentang situasi, seperti yang dialami oleh orang yang telah disakiti.
"Untuk setiap individu, melindungi perasaan akan diri mereka sangat penting," urai Kamna.
"Semua upaya manusia diarahkan untuk memastikan bahwa harga diri dan kepercayaan diri dipertahankan di berbagai situasi."
Baca juga: 11 Cara Meminta Maaf agar Hati dan Pikiran Tak Terbebani
Untuk melakukannya, seseorang bisa menjadi lalai sehingga cenderung menyoroti aspek diri yang negatif, misalnya dalam hal permintaan maaf.
"Menginternalisasi ini dan mengintegrasikannya dengan perasaan diri mereka yang ada bisa sangat sulit, seperti pertarungan ego," tambahnya.
"Karena ini adalah pengalaman yang sangat sulit bagi kebanyakan orang, mungkin ada dorongan kuat untuk menjauh dari mengambil kepemilikan telah menyebabkan rasa sakit kepada orang lain," kata Kamna.
Baca juga: 4 Langkah Mengelola Emosi Anak
Dengan melepas tanggung jawab tersebut, mereka tak lagi harus merasa bersalah sehingga masalah dianggap sudah terselesaikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.