Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Penting Gender Reveal Party, Seperti Digelar Aurel dan Atta

Kompas.com - 12/06/2023, 17:43 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Namun ada juga orangtua yang sudah mengetahui jenis kelamin janinnya dan pengungkapannya khusus untuk para undangan.

Untuk menjaga rahasia, dekorasi pesta biasanya diatur agak ambigu sekaligus menyiratkan jenis kelamin calon bayi.

Aksesoris yang meriah

Gender reveal party biasanya melibatkan games menarik yang diikuti oleh para undangan untuk menebak jenis kelamin biaya.

Umumnya berupa kompetisi antara Tim Pink dan Tim Biru, sebagai perwakilan setiap gender.

Diramaikan pula oleh berbagai aksesoris seperti kue, konfeti, balon hingga kembang api.

Baca juga: Tak Cuma Lihat Gender Bayi, Ketahui Manfaat Penting USG

Pengumuman jenis kelamin bayi biasanya dilakukan dengan memotong kue khusus, meluncurkan atau meletuskan balon, confetti, pita, piñatas, asap berwarna atau metode lainnya.

Setelah terungkap, biasanya para undangan dari pihak keluarga diminta memberikan testimoni.

Ada juga yang kemudian mengumumkan nama bayi pilihannya berdasakan jenis kelamin yang terungkap.

Perbedaannya dengan baby shower

Ilustrasi baby shower.Shutterstock Ilustrasi baby shower.
Perbedaan utama antara baby shower dengan gender reveal party adalah fokus perayaan dan para undangannya.

Baby shower didominasi pemberian hadiah untuk calon ibu terutama perlengkapan, barang dan kebutuhan bayinya.

Secara tradisional, perayaan ini biasanya juga hanya dihadiri oleh teman perempuan calon ibu.

Baca juga: Inspirasi Kado Baby Shower yang Cocok untuk Calon Ibu

Sedangkan gender reveal party bisa dihadiri tamu laki-laki maupun perempuan dan tema utamanya adalah pengungkapan jenis kelamin janin.

Meski demikian, banyak pasangan menggabungkan dua perayaan ini karena dinilai mirip.

Menuai kritikan

Gender reveal party kerap menuai kritikan karena dinilai sebagai praktik tidak sehat soal kesetaraan gender.

Hal ini berkaitan dengan berbagai atribut maupun aksesori yang digunakan untuk mewakili setiap jenis kelamin sehingga melanggengkan stigma tertentu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com