Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Latihan untuk Berhenti Overthinking, Wajib Dilakukan Setiap Hari

Kompas.com - 13/06/2023, 12:06 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber CNBC

Kemudian berpikirlah untuk mengetahui dampak apa yang akan diberikan ketika melakukan suatu pekerjaan.

"Pola pikir ini dapat memberikan kita kekuatan untuk mengubah situasi kita dan bisa dimulai dari hal kecil dengan memeriksa tugas-tugas penting yang harus diselesaikan lebih dulu."

"Kemudian tunda dan delegasikan sisanya sampai kecemasan berkurang. Kuncinya adalah mengambil langkah mundur untuk menangani satu hal yang bikin kecemasan berlebihan," kata Maenpaa.

Baca juga: Semua Dipikirkan, Ini 5 Zodiak yang Selalu Overthinking 

2. Menuliskan hal-hal yang memicu overthinking

Menuliskan perasaan cemas yang dialami di sebuah jurnal dapat membantu mengurangi kecemasan kita akan suatu hal yang belum tentu terjadi.

Misalnya kita tiba-tiba mendapatkan email tentang pekerjaan kita yang salah, dan itu membuat kita ketakutan, panik serta terlalu fokus bertanya-tanya apa yang membuat kita kena teguran.

Kita pun jadi overthinking dan menjadi terlalu fokus pada kesalahan apa yang sedang kita perbuat, sehingga mengganggu pekerjaan lain yang perlu dituntaskan.

Hal ini bisa diatasi dengan menuliskan perasaan yang kita rasa beserta kemungkinan-kemungkinan yang muncul di pikiran kita dalam sebuah buku catatan.

Tunggu sampai 24 jam dan sembari menunggu, lebih baik kita alihkan dengan menuntaskan pekerjaan atau kegiatan lainnya.

"Menuliskan pikiran negatif bisa menghilangkan kekuatannya. Saya sering tidak merasa perlu untuk mengambil tindakan berdasarkan kecemasan setelah saya menuliskannya," lanjut Maenpaa.

3. Berlatih bersyukur secara khusus

Dalam psikologi, kita tahu bahwa mengucapkan rasa syukur dapat membantu meningkatkan kebahagiaan kita.

Kebiasaan ini juga bisa membantu kita memutus kecemasan berlebihan dan membantu kita agar lebih terhubung dengan kita.

Tetapi masalahnya, banyak orang yang mengucapkan rasa syukur seperti sebuah hafalan belaka dan tanpa disadari dengan rasa syukur yang sebenarnya.

Hal itu justru bisa membuat manfaat dari mengucapkan rasa syukur jadi terasa hambar.

Untuk itu, Maenpaa menyarankan agar kita membentuk pola ucapan syukur yang lebih spesifik.

Misalnya kita mengucapkan rasa terima kasih bahwa sudah bangun pagi hari ini tanpa sakit punggung dan bisa olahraga dengan tenang.

"Kata-kata syukur yang khusus bisa membantu kita tetap fokus pada saat ini daripada hanya bersyukur dengan abstraksi umum."

"Esok hari mungkin kita masih bisa menerapkan bersyukur tentang kesehatan, tetapi lusa mungkin kita harus bersyukur bahwa kita memiliki energi yang cukup untuk menjalani hari," pungkas Maenpaa.

Baca juga: Sering Overthinking, Ini Cara Sederhana Dikta untuk Mengatasinya 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com