Padahal, dua molekul tersebut sangat kita butuhkan untuk suasana hati yang baik.
Selain itu, soda diet mengandun pemanis buatan seperti aspartam, yang dikenal sebagai racun saraf dan dapat meningkatkan hormon stres seperti kortisol, serta meningkatkan jumlah radikal bebas di otak.
Baca juga: Efek Kortisol Tinggi dan Cara Mengatasinya
Danielle Tucci, seorang konselor profesional berlisensi menyarankan untuk benar-benar menjauhi konsumsi alkohol demi kesehatan mental.
"Alkohol adalah depresan dan dapat menyebabkan suasana hati yang negatif atau 'kecemasan' yang ditakuti," jelas Tucci.
Hal ini mengacu pada fase ketika tubuh kita pulih dari mabuk dan malah meningkatkan kortisol yang merupakan hormon stres.
Aura De Los Santos, seorang psikolog klinis dan pendidikan mengatakan makanan dengan proses pengolahan berlebihan dapat menyebabkan lonjakan kecemasan.
Dampaknya juga termasuk sulit berkonsentrasi, suasana hati tidak stabil, sulit merasa tenang, kembung dan masalah lainnya.
Baca juga: Studi: Junk Food Dapat Pengaruhi Kesehatan Mental Seseorang
"Peradangan dapat menyebabkan kembung tetapi juga dapat menyebabkan depresi," jelas De Los Santos.
Baca juga: Tips Aman Konsumsi Frozen Food dan Makanan Kaleng
Menu makanan beku atau frozen juga bisa memicu gejala depresi karena pengaruhnya pada produksi serotonin di usus.
“Ketika serotonin terganggu, begitu pula kesehatan mental," kata Matt Glowiak, seorang konselor profesional klinis berlisensi.
Jason Phillips, seorang pekerja sosial klinis berlisensi mengatakan permen dan makanan tinggi gula meningkatkan peradangan dalam tubuh yang berkaitan dengan depresi.
Riset tahun 2015 yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition membenarkan jika makanan bergula dan bertepung dapat menyebabkan depresi.
Berbeda dengan gula alami, seperti pada buah, yang tidak memicu gejala depresi maupun masalah mental lainnya.
Baca juga: Mengulik Istilah Mabuk Gula pada Anak dari Kacamata Para Ahli
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.