Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Drs. I Ketut  Suweca, M.Si
PNS dan Dosen Ilmu Komunikasi STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Pencinta dunia literasi

Sehat dan Bahagia di Masa Pensiun

Kompas.com - 23/06/2023, 17:26 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Selain itu, usahakan menikmati makanan yang bersumber dari alam dan kurangi mengonsumsi jenis makanan instan yang mengandung bahan pewarna dan pengawet.

Sebagai contoh, orang-orang yang tetap sehat hingga usia seratus tahun -- dikenal dengan sebutan centenarian -- ada di Okinawa, Jepang. Mereka banyak menyantap makanan yang bersumber dari sayur-mayur dan buah-buahan yang dipetik dari kebun sendiri.

Sebuah riset yang dilakukan Bradley J. Willcox dan D.Craig Willcox yang kemudian bergabung dengan tim riset Makoto Suzuki, menyebutkan warga Okinawa sangat peduli apa yang mereka makan yang dikenal dengan sebutan Diet Okinawa.

Dalam penelitian itu antara lain disebutkan, penduduk setempat mengonsumsi beragam jenis makanan yang sangat kaya, terutama sayuran. Keragaman ini tampaknya menjadi kunci.

Bahkan, mereka makan rata-rata delapan belas jenis makanan yang berbeda setiap hari, kontras dengan nutrisi gizi dari makanan cepat saji dalam budaya Barat.

Disebutkan juga, penduduk Okinawa makan setidaknya lima porsi buah dan sayuran setiap hari. Selanjutnya, soal jenis, sedikitnya ada tujuh jenis buah dan sayuran yang dikonsumsi warga Okinawa setiap hari.

Selain itu, konsep mengisi perut hanya 80 persen sudah lama menjadi kebiasaan sehat di Okinawa. Di situ ada istilah yang namanya hara hachi bu. Arti bebasnya: jika Anda hampir kenyang, tapi merasa bisa makan sedikit lagi, berhentilah makan. Dengan kata lain, berhentilah makan sebelum kenyang.

Terlibat dalam kegiatan sosial

Seperti disebutkan di atas, setelah pensiun hendaknya Anda tidak tinggal diam. Temukan kegiatan sosial yang memungkinkan untuk aktif dan bisa berinteraksi dengan orang lain.

Pilih kegiatan sosial yang sesuai dengan minat Anda, dan berpartisipasilah sesuai dengan kemampuan.

Aktivitas sosial ini, di samping memberikan kesempatan untuk berpartisipasi positif untuk masyarakat luas, juga memungkinkan Anda bergaul dengan banyak orang.

Kegiatan sosial apa yang bisa dipilih? Ada banyak pilihan. Misalnya, melakukan kegiatan gotong royong dengan masyarakat sekitar.

Masuk sebagai anggota atau pengurus dalam komunitas tertentu juga cara yang bagus sehingga Anda bisa berkontribusi kepada sesama. Mungkin berkontribusi pemikiran, tenaga, perhatian atau pemikiran, dana, dan sebagainya.

Aktivitas seperti ini yang apabila dilakukan secara tulus akan mendatangkan kebahagiaan. Bukan kebahagiaan karena mendapat bantuan, melainkan karena bisa membantu orang lain.

Bisa menolong orang lain yang membutuhkan bantuan itu membahagiakan, bukan?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com