Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2023, 16:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Fortune

Jika keintiman fisik menjadi sebuah perjuangan karena tantangan kesehatan atau pergulatan emosional, maka kita dan pasangan bisa berbicara dengan terapis seks, pendidik seks, atau dokter.

4. Terlibat dalam minat yang sama

Meskipun kita mungkin tergoda untuk tetap berpegang pada hobi kita sendiri, menemukan cara untuk terhubung dengan minat yang sama juga dapat membantu hubungan dengan pasangan.

Baca juga: Efek Persahabatan, Unsur Penting yang Membuat Pernikahan Bahagia

"Ketika kita memiliki ikatan yang lebih dari sekadar surat nikah dan keintiman seksual, hal ini memungkinkan pengayaan yang lebih dalam dalam hubungan kita dan kehidupan yang kita bangun bersama," kata Cope.

5. Mengelola konflik secara konstruktif

Konflik tidak dapat dihindari dalam hubungan apa pun, tidak terkecuali dalam pernikahan. Tetapi, bagaimana kita menanganinya lah yang membuat perbedaan.

Mengasumsikan niat positif saat pasangan melakukan sesuatu yang kita anggap menyakitkan dapat membantu menghindari pertengkaran yang tidak perlu.

Misalnya, kita mungkin kesal karena pasangan meninggalkan kekacauan di dapur meskipun kita telah memintanya berkali-kali untuk membersihkan piring sebelum berangkat kerja.

Kemudian, kita ingat bahwa pasangan kita memiliki presentasi besar dan mungkin harus bergegas ke kantor untuk menyelesaikan persiapannya.

"Dalam hal ini, secara kasat mata terlihat bahwa pasangan kita tidak sopan, tidak perhatian, atau pelupa, tetapi mungkin dia hanya berurusan dengan stres, kecemasan, atau keterbatasannya sendiri pada saat itu," ucap Cope.

Jika kita merasa frustrasi, Cope menyarankan untuk mengambil waktu istirahat selama 20 hingga 45 menit di ruangan terpisah dan kemudian kembali lagi setelah merasa lebih tenang dan memiliki waktu untuk merenungkan apa yang sebenarnya ingin kita katakan.

Baca juga: Teman yang Dibutuhkan untuk Memiliki Pernikahan Bahagia

Dia juga menyarankan untuk menggunakan "pernyataan saya" saat menyampaikan maksud kita tanpa menyalahkan pasangan.

Dalam contoh di atas tentang pasangan dan dapur yang berantakan, kita mungkin tergoda untuk berteriak: "Kamu selalu membuat dapur berantakan dan kamu sama sekali tidak peduli dengan perasaanku!"

Sebaliknya, kata Cope, kita bisa mengatakan: "Saya ingin berbicara dengan kamu tentang sesuatu yang penting jika kamu punya waktu."

"Saya menyadari bahwa saya merasa sangat stres dan kewalahan saat dapur berantakan karena saya hanya memiliki waktu singkat untuk membuat sarapan di pagi hari sebelum berangkat kerja. Ketika dapur dibiarkan berantakan, terkadang menyebabkan saya terlambat ke kantor."

6. Saling mendukung pertumbuhan dan perkembangan satu sama lain

Jika kita telah menikah dalam jangka waktu yang cukup lama, dapat dikatakan bahwa kita dan pasangan bukanlah orang yang sama seperti saat hari pernikahan kita.

Baca juga: Rahasia Pernikahan Bahagia ala Michelle dan Barack Obama

"Penting untuk mendukung pasangan dalam evolusinya untuk menjadi versi diri sendiri dan menawarkan ruang, serta dorongan yang tegas terhadap perjalanan pribadinya," kata Cope.

"Semakin kita mendukung pasangan dalam menemukan jati dirinya, maka pasangan juga akan semakin bersemangat untuk melanjutkan perjalanan hidup dengan kita sebagai tokoh kunci dalam kisah hidupnya," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com