Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana Lebih Tinggi Kolesterol, Daging Sapi atau Kambing?

Kompas.com - 28/06/2023, 17:33 WIB
Gading Perkasa,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber Halodoc

KOMPAS.com - Momen Idul Adha identik dengan menu daging kurban baik daging sapi maupun kambing.

Biasanya, daging kambing lebih banyak diolah menjadi resep khas Nusantara yang lezat, seperti sate, sop, hingga gulai.

Sementara itu, daging sapi sering kali diolah menjadi menu makanan ala Asia atau Barat.

Dari segi rasa, baik daging kurban sapi maupun kambing sama-sama enak.

Namun, beberapa orang menghindari daging sapi atau kambing karena kandungan kolesterol di dalamnya.

Baca juga: Penderita Kolesterol Tinggi Tak Boleh Makan Daging? Ini Kata Ahli Gizi

Pertanyaannya, mana yang lebih tinggi kolesterol? Daging sapi atau kambing?

Kandungan nutrisi

Dalam tiga ons (sekitar 85 gram) daging kambing, terkandung sekitar:

  • Kalori: 122 kalori
  • Lemak: 2,6 gram
  • Lemak jenuh: 0,79 gram
  • Zat besi: 3,2 miligram
  • Kolesterol: 64 miligram

Sedangkan, daging sapi dalam porsi yang sama memiliki kandungan:

  • Kalori: 179 kalori
  • Lemak: 7,9 gram
  • Lemak jenuh: 3 gram
  • Zat besi: 2,9 miligram
  • Kolesterol: 73,1 miligram

Berdasarkan kandungan nutrisi itu, bisa diketahui daging sapi mengandung kolesterol dan lemak jenuh yang lebih tinggi daripada daging kambing.

Baca juga: 5 Makanan Sumber Lemak Jenuh yang Harus Dibatasi

Jika dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya seperti daging ayam, daging kambing masih dikategorikan lebih sehat.

Daging ayam porsi 85 gram mengandung 162 kalori, lemak 6,2 gram, dan kolesterol 76 miligram.

Ilustrasi daging kambingfreepik Ilustrasi daging kambing
Bahkan, kandungan zat besi pada daging kambing sedikit lebih banyak (3,2 miligram) ketimbang daging sapi (2,9 miligram).

Dalam hal jumlah kalori dan lemak jenuh, daging kambing juga lebih rendah daripada daging sapi.

Alhasil secara keseluruhan, daging kambing lebih sehat.

Baca juga: 4 Cara Mengolah Daging Kambing agar Tidak Bau Prengus

Bagian tubuh yang dikonsumsi juga penting

Besaran kandungan gizi daging sapi dan kambing tergantung dari bagian tubuh yang dikonsumsi.

Daging organ alias jeroan memiliki komposisi nutrisi yang berbeda jika dibandingkan potongan tanpa lemak, bagian lemak, serta tulang.

Tetapi secara umum, daging kambing menjadi alternatif sumber protein hewani yang lebih sehat dan aman dikonsumsi, khususnya bagi penderita hipertensi.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Hipertensi Okular, Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Terlepas dari pilihan daging, apa yang terpenting adalah pengolahan dan penyajiannya.

Faktor yang membuat daging sapi dan kambing tinggi kolesterol biasanya adalah proses pengolahan yang tidak tepat.

Risiko kesehatan pada daging sapi dan kambing

Kedua jenis daging ini sama-sama mengandung lemak jenuh dan dapat membuat kolesterol melonjak, yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

Kendati demikian, lemak pada daging kambing jauh lebih sedikit dibandingkan daging sapi.

Kalori total daging kambing lebih rendah daripada daging sapi sehingga peningkatan kolesterol dan risiko penyakit jantungnya juga lebih rendah.

Baca juga: Waspadai Pemicu Kanker Usus Besar, Daging Merah hingga Obesitas

Hanya saja, semua jenis daging merah perlu dihindari jika ingin menjaga kadar kolesterol.

Sebagai gantinya, pilih daging ayam atau ikan.

Cara mengolah daging sapi dan kambing

Ilustrasi sate kambingSaesherra/Pixabay Ilustrasi sate kambing
Daging sapi dan kambing umumnya diolah menggunakan santan untuk menjadi gulai atau sate, serta ditambahkan siraman bumbu kacang yang tinggi lemak dan kolesterol.

Ada baiknya, kedua daging ini dibakar atau dipanggang ketimbang digoreng.

Baca juga: 5 Tips Masak Sate dan Daging Bakar untuk Tekan Risiko Kanker

Beberapa cara yang perlu diperhatikan saat mengolah daging:

  • Memilih bagian dengan lemak paling sedikit
  • Khusus untuk daging sapi, pilih potongan pinggang atau has dalam (kandungan lemaknya sedikit)
  • Memotong semua lemak di permukaan daging
  • Gunakan minyak yang lebih sehat (seperti minyak zaitun atau minyak kanola) untuk menggoreng atau menumis daging karena lebih rendah kandungan lemaknya
  • Memasak daging kambing pada suhu rendah agar daging tidak mengering
  • Memasak daging kambing dengan cairan tambahan seperti air, anggur atau susu
  • Melunakkan daging yang dibakar atau dipanggang dengan sari buah, yang juga meningkatkan cita rasa daging
  • Hindari olahan seperti sosis atau nugget, karena makanan tersebut umumnya tinggi kandungan garam
  • Sajikan daging bersama kacang-kacangan dan sayuran

Baca juga: 11 Hal yang Terjadi pada Tubuh bila Terlalu Banyak Makan Daging

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com