Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Membedakan Berlian Sintetis dengan yang Asli

Kompas.com - 14/07/2023, 18:42 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Saat ini, keajaiban buatan manusia ini bahkan mampu menampilkan serangkaian warna yang menawan dan memiliki kecemerlangan yang menyaingi berlian alami.

Evolusi berlian sintetis juga merupakan bukti kecerdikan manusia dan pengejaran kesempurnaan yang tiada henti di bidang permata.

Baca juga: Berlian Matryoshka Langka Ditemukan di India

Bagaimana berlian sintetis dibuat?

Berlian sintetis diproduksi dengan menggunakan dua metode utama tekanan tinggi, yaitu suhu tinggi (HPHT) dan deposisi uap kimia (CVD).

Dalam metode HPHT, biji berlian kecil ditempatkan dalam mesin cetak bertekanan tinggi dan dikenai panas dan tekanan yang ekstrem, meniru kondisi alami pembentukan berlian.

Sumber karbon kemudian dilelehkan sehingga memungkinkannya mengkristal di sekitar biji, yang secara bertahap membangun lapisan-lapisan berlian.

Di sisi lain, CVD melibatkan penempatan biji berlian di dalam ruang yang diisi dengan gas kaya karbon.

Melalui penerapan energi gelombang mikro atau plasma, gas akan terurai, dan atom karbon diendapkan pada biji, lapis demi lapis, yang pada akhirnya membentuk berlian sintetis.

Metode ini memungkinkan kontrol yang lebih tepat terhadap proses pertumbuhan sehingga memungkinkan terciptanya berlian sintetis yang lebih besar dan berkualitas lebih tinggi.

Estetika berlian sintetis

Berlian yang ditumbuhkan di laboratorium memiliki sifat fisik dan optik yang hampir sama dengan berlian alami.

Keduanya memiliki kekerasan luar biasa yang sama dan menawarkan berbagai pilihan kualitas maupun warna.

Seperti berlian alami, berlian sintesis juga dapat menunjukkan potongan, kilau, kecerahan, serta warna yang luar biasa, tergantung pada bahan awal dan keterampilan pemotongnya.

Membedakan antara berlian sintetis dan alami membutuhkan teknik gemologi canggih untuk mengungkap perbedaan kecil, yang hampir tidak terlihat oleh mata.

Membedakan berlian alami dan berlian sintetis juga membutuhkan bantuan peralatan khusus sehingga menambah kompleksitas yang menarik dalam pencarian keasliannya.

Sifat inklusi, ketidaksempurnaan yang sangat kecil di dalam berlian, merupakan kunci untuk mengetahui asal-usulnya.

Pada berlian alami, inklusi berbeda dalam komposisi dan karakteristiknya dibanding berlian sintetis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com