“Obat tetes mata selama labelnya hijau atau biru itu boleh untuk digunakan,” jelasnya.
Namun, jika sudah menggunakan obat tetes selama dua minggu berturut-turut, dan tidak ada perubahan. Maka, dokter Nina menyarankan agar segera melakukan konsultasi dengan dokter.
“Itu sudah tanda berarti obat ini sudah tidak mumpuni lagi. Itu pertana sudah harus periksa ke dokter,” ujarnya.
Baca juga: Jangan Anggap Remeh Masalah Mata Kering
Sebagai gangguan mata kronis, dry eye membutuhkan penanganan jangka panjang.
Terapinya pun sangat bervariasi tergantung keluhan, penyebab, dan hingga tingkat keparahan dry eye yang dialami penderitanya.
Pemberian pengobatan dari dry ini pun bermacam-macam, mulai dari pemberian antibiotik, pemberian obat tetes mata hingga terapi Intense Pulse Light (IPL).
“IPL ditujukan langsung ke kelopak mata untuk memperbaiki fungsi kelenjar Meibom sehingga kadar penguapan air mata berkurang,” jelasnya.
Rasio perbaikan keluhan dry eye menggunakan terapi E-Eye IPL mencapai lebih dari 80 persen.
“Hingga saat ini, Intense Pulse Light merupakan teknologi paling mutakhir untuk mengatasi dry eye,” tutupnya.
Baca juga: 4 Kiat Menjaga Kesehatan Mata Buat Generasi Milenial
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya