Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Tips Co-Parenting bagi Mantan Pasangan yang Tak Akur

Kompas.com - 20/07/2023, 14:49 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Berniat memudahkan anak

Komunikasi yang terencana dan minimal akan mempermudah anak-anak menerima kondisi ini.

Kuncinya adalah menjauhkan kekesalan, kemarahan atau rasa sakit hati kita dalam setiap interaksi.

Hindari menyudutkan mantan pasangan untuk setiap tindakan yang dilakukannya bersama anak apa pun alasannya.

Jangan memanfaatkan anak

Hindari menggunakan anak ebagai mata-mata, pembawa pesan, sekutu, atau orang kepercayaan.

Wajar saja jika kita ingin tahu kondisi pasangan saat ini setelah bercerai termasuk soal kehidupan pribadinya.

Baca juga: Sudah Pisah, Apa Resep Sukses Co-Parenting Kourtney Kardashian dan Scott Disick?

Namun jangan menyelidikinya dengan melontarkan berbagai pertanyaan kepada anak.

Hal ini akan membuat buah hati merasa terjebak di tengah-tengah dan tidak setia kepada orangtuanya.

Tidak harus memiliki aturan yang sama

Seringkali anak tidak menyadari kebiasaan self-talk negatif yang bisa membat dirinya pesimis, tidak percaya diri, dan cenderung membaatasi kemampuannya.Julia M Cameron Seringkali anak tidak menyadari kebiasaan self-talk negatif yang bisa membat dirinya pesimis, tidak percaya diri, dan cenderung membaatasi kemampuannya.
Co-parenting bukan berarti kita dan mantan pasangan harus memiliki aturan dan ekspektasi yang sama.

Aturan yang serupa memang memudahkan anak-anak menjalani transisi tapi tak perlu dipaksakan untuk menekan potensi konflik.

Jika sebagai pasangan suami istri kita sulit bersepakat maka rasanya hal itu lebih sulit dilakukan setelah berpisah.

Merelakan masa lalu

Hampir semua orangtua memiliki perbedaan dalam pola asuh dan merasa telah memutuskan yang terbaik untuk anak.

Baca juga: Bahaya Mengasuh Anak dengan Pengalaman Masa Lalu

Untuk memastikan co-parenting berjalan lancar, cobalah menerima perbedaan sikap kita dengan mantan pasangan.

Jika ada ganjalan, hindari menceritakannya pada anak dan lebih baik curhat kepada teman untuk melegakan perasaan kita.

Kita akan sembuh lebih cepat dari luka perceraian jika bisa melakukannya.

Batasi diri

Kita dan mantan pasangan mungkin merasa satu sama lain cenderung mengontrol atau mengganggu pengasuhan masing-masing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com