Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikah tapi Tinggal Terpisah Makin Diminati Pasangan, Mau Coba?

Kompas.com, 25 Juli 2023, 09:12 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Konsep pernikahan kini semakin berkembang sesuai dengan gaya hidup tiap pasangan.

Bukan hal yang aneh lagi jika suami istri tidur di kamar yang terpisah meskipun tidak mengalami konflik.

Hal ini dilakukan agar setiap pihak bisa mendapatkan tidur yang nyenyak dan berkualitas, yang tentunya berdampak baik pada keharmonisan pernikahannya.

Baca juga: Tidur Terpisah dari Pasangan Bisa Bikin Pernikahan Lebih Bahagia

Belakangan, ada tren terbaru yakni pasangan suami istri yang tinggal terpisah karena keinginan mereka sendiri.

Bukan karena tuntutan pekerjaan, pendidikan atau Long Distance Relationship yang mengharuskan keduanya hidup di lokasi yang berbeda.

Seperti yang dilakukan Hidekazu dan Hiromi Takeda, pasangan Jepang dengan dua anak, yang sudah melakukannya beberapa tahun.

Mereka berjumpa 2-3 kali seminggu sembari tetap mempertahankan gaya hidup individu dan mandiri yang berbeda satu sama lain.

“Meskipun kami tidak hidup bersama, pernikahan kami memberi saya dukungan emosional. Sungguh luar biasa memimpikan masa depan, tidak sendirian tetapi bersama istri saya,” jelas Hidekazu Takeda, dalam wawancara BBC.

Baca juga: 8 Kebiasaan Orang Jepang yang Bikin Hidup Lebih Sehat dan Happy

Tidak cocok untuk semua pasangan

Ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa menikah tapi hidup terpisah mungkin memiliki beberapa manfaat khusus dalam hal memperkuat hubungan jangka panjang.

Misalnya, sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam The Sociological Review menemukan bahwa hidup berjauhan dan kepuasan yang lebih besar dengan pasangan dapat meningkatkan keinginan untuk hidup bersama di masa depan.

Hal ini juga memberi pasangan visi yang lebih jelas tentang seperti apa pernikahan saat merea tinggal di rumah yang sama.

Baca juga: Kebiasaan Suami Bikin Tidur Tak Nyenyak? Begini Solusinya

Akan tetapi, konsep pernikahan tersebut cenderung mengarah pada hasil yang berbeda tergantung pada tujuan sosial, budaya, dan pribadi dari orang-orang yang terlibat.

Ilustrasi pendidikan informalRomper Ilustrasi pendidikan informal
Studi yang sama menemukan bahwa ini tidak berlaku di negara-negara seperti Rumania atau Bulgaria yang memiliki konsep keluarga lebih tradisional.

Sebaliknya, pola hubungan yang tinggal terpisah dinilai sebagai tahap sementara sebelum menikah.

Baca juga: Cara Memperbaiki Pernikahan yang Kerap Dibumbui Silent Treatment

Sementara di Perancis yang cenderung memiliki struktur keluarga lebih modern, pernikahan yang tinggal terpisah ini dipandang sebagai alternatif dari struktur keluarga tradisional.

2 pertanyaan penting sebelum menerapkannya

Pola hubungan yang tidak lazim ini jelas tidak bisa diterapkan pada semua pasangan.

Namun jika ingin mencobanya, ada dua pertanyaan penting yang harus dipertimbangkan lebih dulu.

Apakah kita pasangan yang serasi tapi teman sekamar yang buruk?

Hidup serumah dengan suami atau istri bisa memicu konflik yang berkaitan dengan tugas rumah tangga, pengeluaran, dan kurangnya privasi.

Biasanya, ini bisa terselesaikan seiring usia pernikahan dan kompromi.

Baca juga: 5 Kebiasaan Wanita yang Dapat Meningkatkan Peluang Hamil

Ilustrasi ngorok.FREEPIK/KATEMANGOSTAR Ilustrasi ngorok.
Namun ada pasangan yang tidak bisa melakukannya bahkan memicu bibit masalah dalam pernikahannya sehingga tinggal terpisah bisa menjadi solusi yang baik.

Sejumlah aspek yang diperhatikan, antara lain:

  • Apakah salah satu dari kita memiliki pantangan makanan atau kebiasaan yang menyebabkan ketidaknyamanan pasangan lainnya?
  • Apakah kita memiliki gagasan yang bertentangan tentang ruang pribadi?
  • Apakah ada masalah kesehatan, pertimbangan keuangan, atau tanggung jawab lain yang mungkin lebih baik dikelola secara individu daripada bersama-sama?

Baca juga: 5 Cara Menegosiasikan Pekerjaan Rumah dengan Pasangan

Apakah kita pasangan yang serasi tapi memiliki definisi sukses yang berbeda?

Kepuasan dan kualitas pernikahan dapat memengaruhi pencapaian tujuan karier kita secara signifikan.

Studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam Journal of Vocational Behavior menemukan pasangan dengan tujuan karier yang serupa lebih mungkin mencapai kesuksesan.

Ilustrasi bekerja dari rumah atau work from home (WFH). PEXELS/ANTONI SHKRABA Ilustrasi bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Konflik apa pun yang berasal dari definisi kesuksesan yang berbeda dapat menyebabkan stres dan kebencian, yang dapat memicu masalah pernikahan.

Baca juga: 7 Masalah Pernikahan yang Tidak Dapat Diperbaiki

Sebaliknya, jika pasangan mendukung visi kita dan secara aktif membantu pencapaian karier maka akan baik hasilnya untuk rumah tangga.

Berlaku juga jika karier pasangan memerlukan komitmen untuk bepergian yang tidak sesuai dengan gaya hidup kita.

Dalam kasus seperti itu, menjalani pernikahan yang tinggal terpisah bisa menjadi solusi tanpa kehilangan sosok yang penting bagi kehidupan kita.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau