Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2023, 14:57 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia anak, indera penglihatan mereka juga mengalami perubahan dan perkembangan. Sebagai orangtua kita perlu menjaga kesehatan matanya sesuai pertumbuhannya.

Mata minus (miopia) pada anak saat ini makin sering ditemui. Menurut dokter optometri Andri Agus Syah, OD.FPCO, ada beberapa faktor yang mempercepat kerusakan mata pada anak, misalnya faktor genetik, terlahir prematur, berat badan saat lahir kurang, serta faktor lingkungan.

"Faktor lingkungan dan juga kebiasaan melakukan aktivitas dalam waktu lama dan terlalu dekat dengan mata juga mempercepat kerusakan mata," katanya.

Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga kesehatan mata anak:

Baca juga: Kenali, Metode Operasi Lasik untuk Atasi Mata Minus

1. Meningkatkan fungsi penglihatan
Kita bisa membantu meningkatkan fungsi penglihatan anak sejak lahir hingga usia balita dengan melihat warna kontras dan berbagai pola lewat mainan atau benda di sekitar.

Dokter optometri Andri Agus Syah, OD.FPCO,Dokumentasi pribadi Dokter optometri Andri Agus Syah, OD.FPCO,
Beri anak waktu untuk fokus pada hal-hal di sekitarnya saat berada di lingkungan baru, dan dekati objek dari semua sudut agar si kecil nyaman dengan bidang pandang yang lebih luas

Mengajak bayi bermain "ciluk ba" juga bisa merangsang koordinasi mata dan tangan.

2. Asupan makanan bernutrisi
Nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan mata antara lain zinc, lutein, omega-3, serta vitamin A, C, dan E.

Makanan yang menjadi sumber nutrisi tersebut adalah buah-buahan, ikan berlemak, atau sayuran berdaun hijau.

Dijelaskan oleh dokter Andri, konsumsi buah dan sayur, bahkan vitamin, bersifat pencegahan, bukan untuk menyembuhkan mata minus.

"Konsumsi suplemen vitamin A tidak bisa membantu mengurangi mata minus karena fungsinya hanya sebagai suplemen," kata pendiri VIO Optical Clinic ini.

Baca juga: Awas Efek Buruk Blue Light pada Kesehatan Mata

3. Lindungi mata anak
Penelitian menunjukkan, 90 persen kecelakaan pada mata anak sebenarnya bisa dihindari. Pastikan anak terlindungi dari benda-benda berbahaya saat bermain di dalam dan luar ruangan.

Batasi penggunaan gawai, seperti komputer, ponsel, atau pun TV. Jaga jarak aman saat melihat layar, yaitu minimal 50 sentimeter.

"Pemakaian gawai yang terlalu lama dalam jangkauan yang tidak aman, misalnya melihatnya di tempat gelap atau sambil tidur-tiduran, dapat menyebabkan risiko mata rusak menjadi dua kali lipat," kata dokter Andri.

4. Perhatikan gejala-gejala
Anak mungkin mengalami masalah pada mata jika menunjukkan gejala seperti tidak tertarik melihat objek yang jauh, memegang objek terlalu dekat ke mata, sering mengucek mata, sensitif pada cahaya, atau koordinasi mata dan tangan yang buruk.

Baca juga: Kelainan Mata pada Balita yang Bisa Jadi Gejala Kanker

5. Periksa mata rutin
Bila mencurigai anak mengalami gangguan penglihatan, segera periksakan ke dokter mata.

Meski begitu, menurut dokter Andri, walau tidak ada gangguan anak usia 2 tahun sebaiknya dibawa untuk periksa mata.

"Paling ideal usia ketika anak mulai mengenal objek di usia 2 tahun atau saat anak sudah bisa membaca. Pengecualian jika kondisi mata anak tidak normal atau orangtua punya mata minus yang tinggi, lakukan pemeriksaan sesegera mungkin," katanya.

Terapi mata minus

Untuk anak dengan kondisi mata sehat, dokter Andri merekomendasikan untuk anak rutin melakukan kegiatan di luar ruang minimal 30 menit setiap hari.

"Terapkan juga kebiasaan 20-20-20, yaitu setiap melakukan kegiatan dekat selama 20 menit harus melihat objek yang jauh berjarak 20 feet atau 6 meter, selama 20 detik," katanya.

Sementara itu, untuk anak yang sudah mengalami miopia, saat ini terdapat terapi untuk mengoreksi kelainan penglihatan dengan terapi Ortho K dari VIO Optical Clinic.

"Orthokeratology atau yang biasa dikenal dengan Ortho K, merupakan sebuah metode yang dilakukan untuk mengoreksi kelainan penglihatan. Caranya adalah dengan membentuk ulang struktur kornea," katanya.

Baca juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Mata Jika Udara Penuh Asap

Alat ini digunakan untuk dua tujuan, yang pertama adalah memperbaiki kelainan refraksi. Umunya untuk menurunkan ukuran mata minus atau mata silinder seseorang.

Tujuan yang kedua adalah untuk menghambat perkembangan miopi (mata minus / rabun jauh) sehingga minusnya tidak bertambah dengan cepat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com