Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

"Phubbing" pada Remaja, Apa yang Harus Dibenahi?

Kompas.com - 26/07/2023, 16:00 WIB
Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dari segi psikologis, Phubbing termasuk kategori disorder due to addictive behavior, yaitu kondisi akibat kecanduan pada gadget yang memiliki ciri antara lain tidak bisa mengendalikan diri, memprioritaskan gadget, susah berhenti walau tahu konsekuensi negatifnya.

Apakah yang perlu dibenahi?

Pertama, pentingnya menerapkan pola asuh yang tepat pada anak termasuk di dalamnya menanamkan pekerti dan karakter dengan melakukan komunikasi aktif dengan anak.

Pekerti dan karakter yang penting ditanamkan dalam pengasuhan kepada anak adalah sikap peduli. Kepedulian dapat diartikan sebagai minat atau ketertarikan individu untuk membantu orang lain.

Kepedulian berarti mampu memahami kondisi orang lain sesuai dengan pandangan orang lain tersebut, bukan sesuai dengan pandangannya sendiri.

Orangtua dan figur otoritas perlu memasukkan terlebih dahulu pengetahuan kepada remaja apa itu kepedulian, bentuk-bentuk kepedulian, kapan perlu menampilkan sikap peduli sehingga remaja bisa menginternalisasi itu semua dalam kognitif mereka.

Kemudian berikan pengalaman untuk remaja melakukannya, bisa dimulai dari orangtua menyapa anak, menanyakan kabar, memuji hasil kerja anak, menolong ketika anak mengalami kesulitan, mau menjadi pendengar buat remaja, mengajak anak mengikuti kegiatan sosial dan lain sebagainya.

Secara lebih detail berikut hal-hal yang bisa dilakukan untuk membuat remaja memiliki sikap peduli:

Pertama, dorong diskusi dan refleksi. Ajak remaja berbicara tentang berita atau situasi sosial yang membutuhkan perhatian.

Diskusikan bagaimana mereka merasa dan apa yang dapat dilakukan untuk membantu. Dorong refleksi atas tindakan mereka dan dampak yang dihasilkan.

Kedua, ajarkan nilai-nilai kepedulian. Berikan pemahaman kepada remaja tentang arti pentingnya kepedulian terhadap orang lain, binatang, tumbuhan, dan lingkungan.

Bicarakan tentang nilai-nilai seperti penghargaan, toleransi, kerjasama, menghormati perbedaan dan mencintai lingkungan.

Ketiga, berikan apresiasi. Menghargai dan mengakui tindakan kepedulian anak akan memperkuat dan mendorong perilaku tersebut. Pujilah mereka ketika mereka menunjukkan kepedulian, baik dalam tindakan kecil maupun besar.

Keempat, jadilah contoh yang baik. Perilaku orangtua memiliki pengaruh besar pada remaja. Tunjukkan kepedulian dan empati dalam tindakan sehari-hari. Berbicaralah dengan penuh perhatian saat remaja berbagi cerita atau masalah mereka.

Kelima, beri pengalaman langsung. Ajak remaja dalam kegiatan amal atau sukarela, seperti mengunjungi panti asuhan, memberi makan hewan peliharaan di tempat penampungan, atau membantu lingkungan sekitar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com