KOMPAS.com - Gigitan kecoak mungkin jarang diketahui kebanyakan orang. Ya, jenis serangga satu ini memang memiliki struktur mulut yang disebut mandibula yang digunakan untuk menggigit.
Gigitan kecoak umumnya tidak berbahaya bagi manusia karena kecoak lebih suka menghindari interaksi langsung dengan kita.
Meski gigitan kecoak jarang menyebabkan masalah kesehatan yang serius, tapi dampaknya dapat memicu iritasi kulit atau reaksi alergi pada beberapa individu.
Baca juga: Tanda-tanda di Rumah Ada Kecoak, Salah Satunya dari Bau
Kehadiran kecoak dapat menjadi masalah karena dapat menyebarkan bakteri dan kuman yang berbahaya, begitu pun pada gigitannya yang cukup mengganggu.
Melansir laman Lakenormanpest, berikut sejumlah fakta terkait gigitan kecoak yang jarang disadari banyak orang.
Kecoak merupakan jenis serangga yang aktif pada malam hari. Mode yang satu ini membuat mereka lebih berhati-hati pada apa pun yang membuatnya terancam.
Jangan heran, berbagai dari jenis kecoak lebih sering menggigit pada malam hari.
Mirip seperti kutu busuk, kecoak menggigit di area tertentu. Bagian tubuh manusia yang menjadi sasaran kecoak adalah mulut, jari, wajah, dan tangan.
Bukan tanpa alasan kecoak menggigit di bagian tubuh tersebut. Sebab, kecoak lebih cenderung tertarik pada tangan, mulut, jari dan wajah karena area ini sering ditemukan bekas atau sisa makanan.
Karena itu, pada saat malam hari menjelang tidur, lebih baik kita bersihkan tubuh dulu untuk menghindari gigitan kecoak.
Kebanyakan orang mungkin berpikir gigitan kecoa dan gigitan serangga lainnya adalah sama.
Namun, masih ada perbedaan dalam hal gigitannya. Sebab, biasanya gigitan kecoak mirip dengan gigitan kutu busuk, tetapi sedikit lebih besar dan berwarna merah cerah.
Gigitan kecoak juga bisa menimbulkan sensasi gatal dan bengkak, jika gigitannya terinfeksi sebagian besar akan membengkak dan mungkin berisi nanah.
Meski ukurannya kecil, gigitannya tidak boleh dianggap remeh karena bisa menimbulkan sensasi nyeri dan sakit.
Tapi seringkali rasa sakitnya itu terasa beberapa saat setelah kita tergigit. Bahkan tingkat nyeri yang ditimbulkan bisa 50 kali lebih kuat dari berat badan mereka.
Rasa sakitnya mungkin tergantung pada toleransi nyeri, tapi jika kita memiliki toleransi rasa sakit yang rendah, sensasi nyerinya bisa terasa menyiksa.
Baca juga: Kenapa Kecoak Selalu Terbang ke Arah Manusia?
Orang yang menderita asma mungkin merasa tidak nyaman saat digigit kecoak.
Gigitan hama yang satu ini mungkin tidak berbahaya, tetapi alergen yang dibawanya dapat memicu masalah lain.
Zat alergen dari kecoak dapat menyebabkan reaksi kulit, yang juga dapat memicu serangan asma.
Menggaruk bekas gigitan kecoak bisa menimbulkan masalah baru.
Menurut seorang pembasmi hama di Denver, AS, saat digigit kecoa, daripada digaruk lebih baik cuci dengan air dan sabun agar tubuh bebas kuman karena hama tersebut membawa alergen dan bakteri.
"Setelah dibersihkan dan jika muncul bengkak, segera kompres es batu untuk mengurangi peradangan dan menghilangkan rasa gatal," katanya.
Sebetulnya kecoak sangat jarang menggigit manusia. Mereka akan menggigit jika merasa terancam atau melihat sisa makanan di bagian tubuh kita.
Kecoak juga bukan tipikal serangga yang sering menggigit, tetapi ketika mereka sudah menggigit akibatnya bisa menimbulkan sensasi tidak nyaman.
Gigitan kecoak sama sekali tidak berbahaya karena mereka tidak memiliki bisa.
Meski tidak beracun, sebaiknya segera obati gigitannya karena kecoa adalah serangga yang kotor dan membawa beberapa bakteri.
Baca juga: 5 Cara Menjaga Rumah agar Bebas Kecoak, Pakai Sabun hingga Mentimun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.