Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tips Praktis untuk Bertahan pada Gaya Hidup Minimalis

Kompas.com, 7 Agustus 2023, 10:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Joshua Becker, salah satu penulis di laman Becoming Minimalist mengaku pertama kali menemukan gaya hidup minimalis 15 tahun yang lalu.

Di sepanjang perjalanan hidup itu pun dia mengaku masih menemukan tantangan yang tak mudah untuk bertahan dalam pilihan gaya hidupnya.

Menurut dia, merapikan barang-barang untuk sebuah keluarga dengan empat orang tetaplah bukan tugas yang mudah.

"Namun saya belajar bahwa tantangannya tidak berakhir saat barang-barang masuk ke kotak sumbangan."

"Dibutuhkan kewaspadaan dan kesengajaan yang konsisten untuk memertahankan kesederhanaan dan kebebasan dalam jangka panjang," kata Becker.

Baca juga: 8 Tips Mudah Lakukan Gaya Hidup Minimalis dan Menambah Tabungan

Manfaat memiliki lebih sedikit barang memang luar biasa.

Namun, toh di tengah perjalanan masih mudah untuk kembali ke kebiasaan lama yaitu perilaku konsumsi yang tidak bijaksana.

Hal itu, kata Becker, bisa terjadi jika kita tidak melakukan upaya sadar untuk memertahankan gaya hidup minimalis yang sudah kita jalani. 

Untuk itu, berikut ini adalah 10 tips praktis untuk membantu kita menjaga hidup tetap bebas dari kekacauan, dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.

1. Tetapkan batasan yang jelas

Tentukan barang apa saja yang diperlukan untuk gaya hidup dan kebahagiaan kita.

Lalu, tetapkan batasan yang tegas untuk menentukan barang yang bisa masuk ke dalam rumah.

Hal ini bisa dilakukan secara numerik -misalnya, 33 item pakaian, misalnya.

"Namun saya menemukan bahwa batasan fisik adalah yang paling membantu," kata Becker.

2. Pertahankan ruang-ruang kosong

Jangan merasa perlu untuk mengisi ruang kosong di rumah. Biarkan ruang kosong berfungsi sebagai pengingat akan ketenangan dan kedamaian yang dibawa oleh minimalis.

3. Temukan ide untuk mengatasi konsumerisme

Misalnya, terapkan aturan 48 jam untuk pembelian yang tidak penting. Catatlah barang tersebut dan kunjungi kembali setelah dua hari.

Selain itu, tanyakan setiap iklan yang kita lihat, identifikasi kebutuhan yang diklaim untuk dipenuhi. Kebutuhan atau keinginan?

4. Singkirkan barang yang tidak diperlukan

Hidup berarti mengkonsumsi dan hampir pasti barang-barang akan terus terkumpul di rumah.

Tetaplah berada di depan kekacauan dan jaga rumah tetap minimalis dengan merapikannya sambil berjalan.

Setiap kali sebuah ruang mulai terasa penuh, singkirkan yang tidak perlu- hingga kembali terasa normal.

5. Belilah pengalaman, bukan barang

Menjadi minimalis bukan berarti tidak akan pernah mengeluarkan uang lagi.

Prioritaskan pengeluaran untuk pengalaman daripada barang-barang material.

Perjalanan, konser, makan bersama orang-orang terkasih-ini akan menciptakan kenangan dan kegembiraan tanpa membuat rumah berantakan.

Baca juga: 5 Manfaat Gaya Hidup Minimalis bagi Kesehatan Mental

6. Buatlah jurnal rasa syukur

Hargai apa yang telah kita miliki dengan menuliskan tiga hal yang disyukuri setiap hari atau menuliskannya saat bermeditasi atau berdoa.

Tetap fokus pada hal-hal baik yang sudah kita miliki akan mengalihkan pikiran kita dari semua hal yang tidak kita miliki.

7. Bereksperimen dengan tantangan yang dibatasi waktu

Bahkan jika kita merasa senang dengan kemajuan yang telah dicapai, teruslah mencoba hidup dengan lebih sedikit eksperimen di rumah.

Cobalah hidup tanpa barang atau kategori barang tertentu untuk jangka waktu tertentu, seperti 30 hari -misalnya.

Kita mungkin akan menemukan cara hidup yang lebih baik. Bahkan jika tidak, menantang asumsi kita akan membantu menjaga rumah dan kehidupan tetap minimalis di area lain.

8. Lakukan refleksi secara teratur

Luangkan waktu untuk mengingatkan diri sendiri mengapa kita memilih gaya hidup minimalis.

Manfaat apa yang telah diberikannya pada hidup? Merenungkan pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu kita tetap termotivasi dan berkomitmen.

9. Kebiasaan yang bebas dari kekacauan

Terapkan rutinitas kecil setiap hari untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan teratur.

Ini bisa berarti merapikan tempat tidur setiap pagi, membersihkan diri setelah makan, atau melakukan pembersihan cepat sebelum tidur.

10. Temukan inspirasi minimalis yang konsisten

Mengenali orang yang berpikiran sama di sekitar kita akan memberikan motivasi dan dorongan.

Jika kita tidak memiliki teman atau keluarga yang menginspirasi dalam hal ini, carilah inspirasi secara online.

Sama seperti pilihan untuk tidak membiarkan harta benda fisik menguasai hidup, ini juga merupakan pilihan untuk tidak membiarkan kebiasaan lama menarik kita kembali ke dalam siklus akumulasi.

Kita memulai perjalanan menuju minimalis dengan keinginan untuk menjalani hidup yang tidak terlalu dibebani oleh barang-barang.

Kita menjadi lebih fokus pada pengalaman dan hubungan. "Itu luar biasa! Pertahankan!" kata Becker.

"Minimalisme, untuk mencapai potensi penuh dalam hidup kita, bukan hanya sebuah fase."

"Ini adalah cara baru untuk hidup selama sisa hidup kita-membantu kita memanfaatkannya sebaik mungkin," sebut Becker. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau