Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2023, 10:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

 

Bangun rutinitas lari yang sehat secara perlahan dan mantap

Mushen mengatakan, sesi lari awal yang dihasilkan oleh ChatGPT sangat singkat, dia bahkan tidak merasa lelah pada akhirnya.

Hal ini sangat ideal untuk pemula - untuk memulai berlari, kita tidak perlu memaksakan diri hingga kelelahan, dan pada kenyataannya hal tersebut justru kontraproduktif, sambung McConkey.

"Seorang pelari pemula seharusnya tidak berpikir untuk menantang diri mereka sendiri hingga merasa kesakitan setidaknya selama tiga bulan."

"Ini adalah tentang membangun kebiasaan, dan meningkatkan volume dari waktu ke waktu," kata dia.

Baca juga: Surat Lamaran Kerja, Resume dan Pengunduran Diri dengan ChatGPT

"Dengan kata lain, kita harus mendapatkan hak untuk mendorong diri sekeras itu agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal secara aman dan efisien," tambah McConkey.

Target pertama yang baik adalah 30 menit gerakan terus menerus, melambat menjadi berjalan jika kita kehabisan napas dan tidak bisa lagi melakukan percakapan. Lalu, bergantian antara berlari dan berjalan sesuai kebutuhan.

Kemudian, lanjutkan dengan melakukan hal ini setiap hari, atau sesuai dengan frekuensi yang diinginkan, dan pada akhirnya berlari selama 30 menit secara terus menerus.

Pada titik ini, kita bisa menambah durasi lari dengan satu kali lari yang lebih panjang per minggu, dengan target berlari selama 60 menit terus menerus.

Kuncinya adalah menghabiskan waktu untuk bergerak, dan menit-menit tersebut akan bertambah.

"Belajar untuk melakukan kebiasaan berolahraga, apa pun rintangan yang menghadang, adalah keterampilan penting untuk kesuksesan jangka panjang," kata McConkey.

Tes foam roller untuk mengetahui apakah kita berlari terlalu banyak

Mushen mengaku, saat dia meningkatkan rutinitas larinya, dia juga meminta ChatGPT untuk membantunya mengatasi rasa sakit dan nyeri yang muncul.

Namun idealnya, kita harus menghindari hal tersebut sejak awal.

McConkey mengatakan, tes foam roller sederhana dapat membantu menentukan apakah kita terlalu memaksakan diri saat berolahraga.

Baca juga: Menulis Lamaran Pekerjaan Pakai ChatGPT, Apakah Jaminan Diterima?

Foam roller adalah busa yang digunakan untuk pemijatan. Umumnya berbentuk silinder, tetapi bisa bervariasi bentuk, ukuran dan teksturnya.

Sebelum berlari, gunakan foam roller pada otot-otot seperti betis, bokong, paha depan, dan paha belakang.

Setelah berlari, gunakan foam roller lagi - otot-otot tersebut akan terasa sama, kata McConkey.

Jika terasa lebih kencang atau lebih sakit, berarti kita sudah berlebihan.

Untuk bersiap-siap menghadapi lari berikutnya, luangkan waktu secara teratur di atas foam roller hingga kita kembali ke kondisi awal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com