Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edukasi Polusi, Greenpeace Indonesia Bikin 3 Parfum Beraroma Sampah

Kompas.com - 27/08/2023, 14:09 WIB
Dinno Baskoro,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

The Smelly River

Pencemaran yang terjadi di perairan perkotaan dapat menimbulkan aroma busuk dari banyak sampah yang tidak dikelola dengan baik.

Parfum dengan latar berwarna biru ini diharapkan bisa membuat orang-orang semakin tersadar ketika mereka membuang sampah sembarangan di kali atau sungai, maka aroma lingkungan akan berbau seperti parfum yang diracik Dedi.

Dedi membuat parfum The Smelly River menggunakan bangkai ikan, daging sapi, ampas kelapa dan pokcoy.

"Semuanya memang dibuat dari 100 persen bahan alam dan aromanya mirip seperti sungai yang sudah tercemar," ujar Dedi.

Baca juga: Kualitas Udara Buruk, KPBB Akan Gugat Pemerintah dan Industri Atas Kerugian Dampak Pencemaran

The Smoky Air

Tiga parfum beraroma sampah dari Greenpeace IndonesiaKOMPAS.COM / DINNO BASKORO Tiga parfum beraroma sampah dari Greenpeace Indonesia

Dedi dan Greenpeace Indonesia membuat parfum beraroma polusi udara yang proses pembuatannya menggunakan teknik isolasi dari uap pembakaran sampah seperti dari daun kering, ranting dan kertas.

Proses pembuatannya dilakukan dengan menyaring asap sisa pembakaran sampah yang disarikan dengan teknik tertentu untuk menghasilkan uap-uap atau air sisa pencemaran.

Aroma yang dihasilkan pun seperti bau sangit, bau udara kotor dan berdebu yang bisa membuat hidung tidak nyaman.

"Parfum ini diberi warna merah karena mencerminkan polusi udara yang banyak diakibatkan oleh pembakaran," tutup Dedi.

Baca juga: Penting, Double Cleansing pada Kulit di Tengah Polusi Udara 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com