KOMPAS.com - Saat datang bulan, beberapa perempuan ada yang menghadapi ketidaknyamanan berupa perut kembung, hingga mudah tersinggung, bahkan merasa sangat lelah dan cuma ingin berbaring di kasur.
Selain itu, banyak pula yang mengalami efek samping fisik dalam bentuk rasa sakit saat menstruasi, yang bisa ringan atau bahkan parah.
Saat mens, lapisan rahim yang disebut endometrium mengelupas, menghasilkan cairan berwarna coklat kemerahan.
Selama proses ini, tubuh juga melepaskan prostaglandin, yaitu senyawa kimia yang meniru fungsi hormon.
Baca juga: 7 Tips Penting agar Berhubungan Seks saat Menstruasi Lebih Nyaman
Pelepasan prostaglandin inilah yang bisa mengakibatkan kontraksi dan nyeri pada rahim. Sakit yang terkait dengan kram menstruasi sebenarnya disebabkan oleh kontraksi rahim.
Meski begitu, tak semua wanita mengalami sakit saat mens. Selain itu, tingkat keparahan nyeri nya pun bisa berbeda-beda dari satu bulan ke bulan berikutnya.
Namun, mereka yang mengalami sakit saat mens cenderung mulai merasakannya sekitar dua hari sebelum menstruasi.
Rasa sakit ini bisa berlanjut hingga sekitar tiga hari setelah menstruasi sebelum nantinya secara perlahan akan berkurang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.