Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2023, 15:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menstruasi normal biasanya memiliki siklus sekitar 28 hari. Kendati demikian, terkadang menstruasi bisa datang terlambat karena berbagai alasan dan kondisi, kehamilan salah satunya.

Ada beberapa faktor medis dan gaya hidup yang dapat memengaruhi siklus menstruasi ini dan membuat telat menstruasi.

Jika tidak hamil, maka perubahan berat badan hingga tidak seimbangnya hormon pun bisa menjadi alasan terlambatnya menstruasi selama 1-2 bulan.

Bahkan, kondidi si atas juga bisa menyebabkan amenorrhea atau tidak menstruasi sama sekali selama tiga bulan lebih berturut-turut.

Baca juga: 6 Makanan yang Ampuh untuk Redakan Kram Saat Menstruasi

Nah untuk mengetahui lebih jelas tentang berbagai penyebab telat menstruasi selain kehamilan, simak penjelasan berikut ini.

  • Stres

Penyebab telat menstruasi yang pertama adalah stres.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal BMC Women's Health tahun 2018, disebut bahwa stres berat dapat mengganggu produksi gonadotrophin-releasing hormone (GnRH), hormon yang mengatur ovulasi dan siklus menstruasi.

Memang, terlambat mengalami satu siklus menstruasi saat mengalami stres bukan hal yang aneh.

Kendati demikian, jika kita stres berkepanjangan dan terlambat mengalami tiga atau lebih siklus menstruasi, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Jika tidak ada masalah kesehatan yang menyebabkan menstruasi terlambat, dokter kemungkinan akan menyarankan konseling guna membantu kita menghadapi stres.

Biasanya, setelah stres mulai bisa dihadapi, siklus menstruasi bisa kembali normal dalam beberapa bulan setelahnya.

Baca juga: Stigma Menstruasi Bikin Remaja Putri di Indonesia Timur Tak ke Sekolah

  • Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)

Penderita polycystic ovary syndrome (PCOS) memiliki ketidakseimbangan hormonal yang membuatnya dapat terlambat menstruasi atau memiliki jadwal menstruasi yang tidak teratur.

Jadwal menstruasi yang tidak teratur itu pun bisa dibarengi dengan gejala berikut:

  • Penambahan atau pengurangan berat badan
  • Infertilitas
  • Jerawat
  • Kerontokan rambut
  • Pertumbuhan rambut di wajah atau tubuh
  • Obesitas

Obesitas akan memengaruhi regulasi estrogen dan progesteron yang berhubungan dengan terlambatnya menstruasi.

Bahkan, terkadang ini bisa mengakibatkan masalah pada fertilitas penderitanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com