KOMPAS.com - Banyak orang percaya, penurunan tinggi badan atau perubahan bentuk tubuh seiring bertambahnya usia adalah hal yang tak bisa dihindari. Namun, sebenarnya hal ini belum pasti.
Penurunan tinggi badan yang signifikan saat menua bisa menjadi indikasi adanya osteoporosis. Ini merupakan kondisi kesehatan tulang yang patut diwaspadai, terutama jika usia kita sudah mencapai 50 tahun atau lebih.
Osteoporosis ini melemahkan struktur tulang, meningkatkan risiko patah tulang tiba-tiba dan tak terduga.
Baca juga: Hidup Sehat dan Penuhi Asupan Nutrisi, Kunci Cegah Osteoporosis
Kondisi ini sering berkembang tanpa gejala atau rasa sakit dan sering kali tidak terdeteksi hingga terjadi patah tulang yang menyakitkan. Patah tulang yang paling umum adalah patah pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang.
Patah tulang pada tulang belakang dan pinggul dapat memiliki dampak serius karena sering menyebabkan nyeri kronis dan gangguan mobilitas jangka panjang.
Hingga sekitar usia 30 tahun, biasanya tubuh kita membangun lebih banyak tulang daripada yang hilang.
Namun, setelah mencapai usia 35 tahun, biasanya kerusakan tulang terjadi lebih cepat daripada pertumbuhan tulang. Ini mengakibatkan hilangnya massa tulang secara perlahan.
Bagi seseorang yang mengidap osteoporosis, kerusakan massa tulang dapat terjadi lebih cepat lagi, terutama setelah mengalami menopause.
Namun, meskipun masih ada risiko terkena osteoporosis seiring bertambahnya usia, kita masih bisa mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya.
Baca juga: Apakah Lingkungan Dapat Memengaruhi Tinggi Badan Seseorang?
Kehilangan sedikit tinggi badan seiring dengan bertambahnya usia adalah hal yang normal.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.