Tapi secara umum, para peneliti akan melakukan pengambilan sampel untuk kemudian diperiksa materi genetiknya melalui tes laboratorium.
Analisis dimulai dengan ekstraksi DNA dari sampel (biasanya air liur), karena jumlah DNA yang diperoleh dari sampel tersebut sangat sedikit, maka diperlukan amplifikasi DNA terlebih dahulu agar dapat dianalisis.
Salinan DNA kemudian diikat ke fluorofor (senyawa tertentu yang digunakan untuk melabeli atau menandai DNA dalam analisis genetika) yang kemudian dilihat kecocokan hasilnya satu sama lain.
Lalu bagaimana dengan tingkat keakuratan dari tes DNA untuk menguji garis keturunan?
Menurut laman Genosalut, paternity test untuk tes DNA sendiri dapat menunjukkan hasil akurat sebesar 99,99 persen dengan pengujian dua sampel.
Baca juga: Cek Risiko Penyakit dan Gaya HIdup dengan Tes DNA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.