Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Menggambar Membantu Mengatasi Kecemasan dan Kurang Percaya Diri

Kompas.com - 11/09/2023, 12:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Aktivitas menggambar

Pada sesi I usai pembentukan rapport, VJ diminta menggambar bebas dan ia menggambar bunga matahari dengan amat rinci.

VJ menggunakan pensil untuk menggambar kontur kelopak, daun dan batang bunga kemudian dengan menggunakan spidol mengisi dengan warna bunga kuning dan jingga serta hijau untuk daun dan batang bunga.

Ia juga menggambar rinci putik dan benang sari bunga. Ia merasa puas, namun menyatakan amat lelah.

Ketika diminta menuliskan perasaan yang sering ia alami, ia menuliskan kata “gugup”, lalu ia menggambar dua telapak tangan dengan crayon coklat dan menyertakan gambar butir keringat berwarna biru serta menjelaskan pengalaman yang sering dialami di hadapan sosial ketika tangannya berkeringat.

Dalam sesi II di minggu berikutnya, VJ belajar menggunakan pewarna cat dengan menggunakan kuas guna mengurangi kecenderungan terlalu mengkontrol (overcontrolling) jika menggunakan pensil dan spidol.

Ia melukiskan secara skematis bentuk mata dan gigi yang tersenyum dengan menyertakan gambar kawat gigi.

Ia menyadari giginya tak tumbuh rapih dan kawat gigi membantunya untuk lebih percaya diri, walau pada kenyataannya ia sering merasa cemas.

Sesi III berlangsung dua tahap. Dalam tahap pertama, VJ menggambar emosi negatif yang ia alami dan secara skematis. Ia menggambar tiga notasi titik hitam merefleksikan dua orang bergunjing membicarakan seorang lainnya.

Ia menjelaskan boleh jadi orang-orang membicarakan dirinya, tapi boleh jadi juga ia sendiri yang merasa menjadi obyek gosip, padahal orang lain belum tentu membicarakan dirinya.

Dalam tahap kedua, VJ diminta mengubah emosi negatif menjadi positif sesuai harapannya, dan ia menggambarkan balon udara berwarna warni serta beberapa sosok silhouette yang sedang menikmati suasana menyenangkan.

Sessi IV pada minggu berikutnya mencakup tiga tahapan. Memasuki sesi ini VJ melaporkan bahwa kondisinya agak membaik dan tidak secemas seperti sebelumnya.

Tahap pertama menggambarkan gejala fisik yang ia rasakan dan ia menggambarkan minuman latte dingin yang merefleksikan rasa dingin. Semula terasa manis, namun lama kelamaan semakin dingin, mengembun dan rasa manis kian berkurang dan tersisa esnya.

Tahap kedua melukiskan seandainya ia memiliki gagasan menyembuhkan diri. Ia menggambarkan kincir angin yang membuat merasa dirinya lebih tenang dihembus angin sejuk disertai nafas lega. Ia mengatakan langkah itu bisa dilakukan dengan belajar “mindfulness”.

Tahap ketiga menggambarkan refleksi “sembuh (healing)” yang mungkin berpeluang ia alami. Pada tahap ini ia menggambarkan festival lampion yang diterbangkan ke angkasa, di mana banyak orang bergembira menyaksikan kegiatan yang menyenangkan.

Dalam sesi V pada minggu selanjutnya yang diarahkan guna mengubah pola pikir, VJ menggambarkan “ice cream cone”.

Gambar tersebut merefleksikan perubahan es batu dingin yang dihancurkan dan diubah menjadi es krim.

VJ menjelaskan bahwa es tetap bersifat dingin, tetapi tidak lagi terasa tawar melainkan menjadi es krim yang manis apalagi disertai rasa “salted caramel”.

VJ menggunakan tema tersebut sebagai metafora menghancurkan pengalaman negatif yang selama ini ia rasakan dan mengubahnya menjadi pengalaman positif menyenangkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com