Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2023, 08:30 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat mengalami disfungsi ereksi (ED), kebanyakan pria akan bertanya-tanya mengapa masalah ini menimpa dirinya. Banyak pria juga tidak tahu harus bertanya ke mana, mengingat kondisi ini mempengaruhi gengsi dan harga dirinya.

Seorang ahli urologi, Petar Bajic, MD, menjelaskan bahwa disfungsi ereksi pada dasarnya mengacu pada ketidakmampuan mendapatkan ereksi yang cukup atau ketidakmampuan mempertahankan ereksi untuk melakukan hubungan seksual.

Meski derajatnya berbeda-beda, namun kondisi ini umum terjadi pada banyak orang, jadi kita tidak perlu merasa sendiri lagi.

Baca juga: Berapa Kali Ereksi Pria yang Normal Dalam Sehari?

Walaupun dikatakan bahwa kondisi ini cukup umum terjadi, namun masih banyak pertanyaan dan juga miskonsepsi yang beredar mengenai disfungsi ereksi. Maka dari itu, Bajic menjawab serta memaparkan fakta terkait pertanyaan yang masih kerap muncul mengenai kondisi ini.

1. Seberapa umum disfungsi ereksi terjadi?

Penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 52% pria berusia antara 40 dan 70 tahun mungkin mengalami kesulitan ereksi, sementara 1 dari 10 pria mengalaminya dalam jangka panjang.

“Ini adalah kondisi yang mempengaruhi banyak pria, dan bisa terjadi pada semua usia karena berbagai alasan,” kata Dr. Bajic.

Dan perlu diingat bahwa disfungsi ereksi adalah sebuah spektrum, bukan fenomena dengan satu kondisi yang sama pada setiap kemunculannya.

Jika seseorang masih bisa mendapatkan ereksi namun tidak keras atau tidak bertahan lama, maka ia dikategorikan mengalami disfungsi ereksi.

2. Apakah ED adalah hal normal seiring pertambahan usia?

Biasanya ereksi menjadi lebih sulit dicapai seiring bertambahnya usia karena kondisi medis lainnya. “Masalah kesehatan apa pun yang mempengaruhi fungsi ereksi dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Jadi seiring bertambahnya usia, disfungsi ereksi bisa menjadi lebih umum.”

Namun bukan berarti kita hanya bisa pasrah menanggungnya. Dokter yang mengkhususkan diri pada kondisi yang memengaruhi saluran kemih dan sistem reproduksi seperti ahli urologi dapat membantu mengatasi akar masalah dari ED.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com