Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2023, 08:30 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Dr. Bajic menjelaskan bahwa lebih dari 200 obat yang diresepkan diduga berhubungan dengan kesulitan mencapai ereksi. Ini termasuk obat-obatan umum seperti antidepresan, antihipertensi, diuretik, antiepilepsi, dan ansiolitik.

Jika Anda sedang mengonsumsi salah satu obat ini dan tiba-tiba mengalami ED, jangan tiba-tiba berhenti minum obat, namun buatlah janji temu dengan penyedia layanan kesehatan atau ahli urologi untuk mendapatkan arahan.

Baca juga: 11 Tips agar Ereksi Lebih Keras dan Tahan Lama

7. Apakah disfungsi ereksi merupakan masalah psikologi?

Jika mengaitkannya dengan masalah psikologi, terkadang ED berkaitan dengan hal itu, namun terkadang juga tidak. Faktor psikologi yang bisa menjadi penyebab disfungsi ereksi, terutama pada pria muda, termasuk:

· Kecemasan (termasuk kecemasan terkait berhubungan seks)

· Depresi

· Stres

Dr. Bajic menyampaikan bahwa beberapa pasien terkadang mengatakan mereka mendapatkan ereksi yang luar biasa di pagi hari, tetapi ketika bersama pasangan, segala sesuatunya sepertinya tidak berfungsi dengan baik.

“Dalam kasus tersebut, ED sering kali disebabkan oleh kecemasan, bukan masalah aliran darah,” tambahnya.

Namun bukan berarti masalahnya hanya ada di pikiran karena pada kenyataannya, masalah kesehatan mental diketahui sebagai penyebab berbagai masalah kesehatan fisik, termasuk juga disfungsi ereksi.

8. Apakah disfungsi ereksi disebabkan oleh rendahnya testosteron?

Bisa jadi, tetapi belum tentu. Testosteron rendah (hipogonadisme pria) adalah suatu kondisi di mana testis tidak menghasilkan cukup hormon testosteron.

Seiring bertambahnya usia, kadar testosteron mungkin mulai menurun, menyebabkan disfungsi ereksi. Tapi itu bukan salah satu penyebab paling umum.

“Salah satu kesalahpahaman yang sering terjadi adalah bahwa testosteron rendah merupakan penyebab paling umum dari ED, padahal sebenarnya bukan itu,” Dr. Bajic menjelaskan.

Meskipun begitu, kadar testosteron memang bervariasi sepanjang hari. Tingkat tertinggi terjadi pada pagi hari, itulah sebabnya pria mengalami lebih banyak ereksi pada pagi hari dan dini hari, serta lebih sedikit pada siang dan malam hari.

9. Apakah narkoba dan alkohol menyebabkan disfungsi ereksi?

Hal-hal seperti narkoba, alkohol, dan rokok, semuanya dapat menyebabkan kerusakan serius pada pembuluh darah dan membatasi aliran darah ke penis, yang mana dapat menyebabkan ED.

Aliran darah yang buruk juga dapat menimbulkan jaringan parut pada penis bahkan menyebabkan berkurangnya panjang penis.

Beberapa zat yang dapat mempengaruhi kondisi tersebut adalah:

• Alkohol

• Amfetamin

• Barbiturat

• Kokain

• Ganja

• Metadon

• Nikotin

• Opioid

Baca juga: 7 Cara Istri Bisa Membantu Suami yang Alami Disfungsi Ereksi

10. Apakah kafein mempengaruhi disfungsi ereksi?

Mengonsumsi terlalu banyak kafein memang dapat menimbulkan berbagai efek pada tubuh, tetapi mungkin tidak ada hubungannya dengan ED.

Pada tahun 2015, para peneliti mengira bahwa kafein yang merupakan stimulan, dapat memicu aliran darah ke penis dengan penemuan bahwa pria yang minum dua hingga tiga cangkir kopi per hari memiliki tingkat disfungsi ereksi paling rendah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com