KOMPAS.com - Riset terbaru membuktikan, orang yang kerap tidur larut malam memiliki risiko diabetes 72 persen lebih tinggi.
Orang yang suka begadang juga cenderung meminum alkohol dalam jumlah yang lebih banyak, menjalani pola makan berkualitas rendah, kurang tidur setiap malamnya, dan menjadi perokok aktif.
Selain itu, berat badan, BMI, dan tingkat aktivitas fisik mereka cenderung berada dalam kisaran yang tidak sehat.
Baca juga: Anak yang Tidur Larut Malam Berisiko Obesitas
“Secara keseluruhan, mereka yang suka tidur malam memiliki kemungkinan 54 persen lebih besar untuk memiliki gaya hidup tidak sehat dibandingkan mereka yang suka tidur lebih awal.”
Demikian kata penulis utama studi, Sina Kianersi, PhD, peneliti pascadoktoral di Brigham and Women’s Hospital dan Harvard Medical School di Boston.
Namun, setelah para peneliti memperhitungkan faktor kesehatan seperti berat badan, aktivitas fisik, dan pola makan, risiko diabetesnya turun dari 72 persen menjadi 19 persen.
"Artinya, sebagian besar peningkatan risiko disebabkan oleh kebiasaan tidak sehat mereka," tandas Sina.
Baca juga: Apakah Sakit Gigi Ada Hubungannya dengan Diabetes? Begini Kata Ahli…
Hal ini tak lain karena dampak buruk pola tidur dan pengaruhnya terhadap metabolisme dan hormon, yang berkaitan dengan gula darah.
“Durasi tidur yang singkat dan/atau kurang tidur [misalnya] telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes.”
Demikian kata Sun Kim, MD, seorang ahli endokrinologi dan profesor kedokteran di Stanford Medicine di California, yang tidak terlibat riset tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.