Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Lelah Setelah Bangun Tidur? Mungkin Kamu Mengalami Kondisi Ini

Kompas.com - 19/09/2023, 05:15 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Kondisi kesehatan mental

Jika semua penyebab di atas tidak kamu alami, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui apakah penyebab kurangnya kualitas tidurmu ada hubungannya dengan stres atau penyakit mental yang mendasarinya.

Kondisi seperti kecemasan atau depresi dapat membuatmu merasa lelah di siang hari, bahkan ketika kamu sudah cukup tidur. Selain itu, gangguan mood seperti bipolar atau gangguan disforik pramenstruasi dapat menyebabkan perasaan lesu di siang hari.

“Faktanya, salah satu alasan paling umum orang bangun pagi dan tidak bisa tidur kembali adalah karena masalah suasana hati seperti depresi,” kata Dr. Horvat.

Anemia

Perasaan lelah yang terus-menerus juga bisa menjadi tanda anemia. Bahkan jika kita tidur delapan jam penuh, kekurangan zat besi dapat menyebabkan perasaan rendah energi jika tidak ditangani. Namun rasa lelah juga bukan satu-satunya tanda.

Beberapa gejala umum lainnya termasuk:

· Sesak napas

· Nyeri dada

· Kulit pucat

· Pusing

· Suara berdebar di telinga

Untuk memastikan apakah kamu menderita anemia, coba bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan tentang gejala lain yang mungkin kamu alami.

Baca juga: Sering Pusing Saat Bangun Tidur? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Berapa banyak waktu tidur yang kita butuhkan?

Tidur mempengaruhi kesehatan secara mendalam. Jadi, sangat penting untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas tidur yang tepat. Dr. Horvat sendiri menyarankan 7-9 jam tidur setiap malamnya. Namun mengingat kondisi setiap orang berebeda-beda, maka itu bergantung pada seberapa lama kita perlu tidur agar merasa cukup istirahat,

Selain itu, lamanya waktu tidur juga beragam berdasarkan usia. Dan mungkin kita memang sesekali ingin mengikuti pesta di malam hari. Hal tersebut sesungguhnya tidak masalah selama tidak melakukannya secara regular atau terus-menerus.

“Penting juga untuk membedakan antara berapa lama kita perlu tidur agar bisa beraktivitas vs. berapa lama yang kita butuhkan untuk merasa cukup istirahat,” jelas Dr. Horvat.

“Seringkali, saya mendengar orang berkata, ‘Saya hanya butuh tidur enam jam semalam untuk beraktivitas,’ namun orang-orang tersebut mengaku merasa tidak enak badan dengan jumlah tidur sebanyak itu, yang menunjukkan bahwa mereka membutuhkan lebih banyak tidur.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com