KOMPAS.com - Bulu tubuh yang tidak diinginkan bisa menjadi penampilan, khususnya pada perempuan. Sebagai respons terhadap gangguan ini, berbagai metode penghilangan bulu terus berkembang.
Banyak orang menggunakan metode tertentu untuk mengilangkan bulu tubuh. Hal ini termasuk waxing, sugaring, shaving, krim, hingga perawatan laser.
Berbeda dengan metode waxing atau sugaring yang bisa terasa sakit, krim penghilang bulu tidak menyebabkan rasa sakit dan bisa digunakan berkali-kali untuk menjaga kulit tetap halus.
Selain itu, biaya krim penghilang bulu jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan perawatan penghilang bulu menggunakan laser.
Baca juga: Mencukur Bikin Rambut Tambah Lebat, Benarkah?
Pada krim penghilang bulu biasanya terdapat kalsium tioglikolat atau kalium tioglikolat, yaitu zat yang menghancurkan keratin atau protein yang terdapat pada rambut.
"Rambut berubah menjadi seperti jeli dan mudah terlepas ketika produk ini digunakan," jelas Merry Thornton, pendiri Element Medical Aesthetics di New Canaan.
Namun, hanya rambut yang terletak di permukaan kulit yang dapat dihilangkan krim penghilang bulu tubuh ini. Bagian batang rambut atau akarnya tetap utuh. Itulah mengapa produk-produk ini hanya memberikan hasil sementara.
Krim penghilang bulu pada umumnya aman, tetapi penting untuk mengikuti petunjuk pemakaiannya dengan tepat.
Disarankan untuk melakukan tes tempel dan menunggu 24 jam, terutama jika kamu memiliki kulit sensitif. Hal ini untuk memastikan tidak ada reaksi yang merugikan.
Berikut cara menggunakan krim penghilang bulu tubuh yang benar.
Cuci tangan dan area di mana produk akan diaplikasikan, kemudian keringkan.
Oleskan secara merata ke area tersebut dan pastikan rambut benar-benar tertutup.
Ikuti petunjuk label untuk berapa lama harus menunggu yang bisa berkisar antara tiga hingga 10 menit.
Wajar jika kita merasakan kesemutan ringan atau gatal saat produk ini bekerja, tetapi jika kamu mengalami rasa sakit atau terbakar, segera bersihkan dengan air.
Baca juga: Cara Menghilangkan Bulu Halus di Wajah
Gosok krim dari kulit dengan lembut tetapi kuat. Saat melakukannya, gesekannya juga akan menghilangkan bulu, jadi jangan langsung membilas produknya.
Kemudian, lanjutkan dengan pembersih wajah atau sabun mandi yang lembut dan air untuk membersihkannya secara menyeluruh. Hindari air panas yang dapat menyebabkan iritasi.
Penting untuk menghapus krim penghilang bulu segera setelah waktu yang ditentukan berakhir. Keratin yang juga terdapat di lapisan permukaan sel yang membentuk pelindung kulit, dapat mengalami perubahan struktur jika krim dibiarkan terlalu lama.
Hal ini dapat mengakibatkan sensasi yang sangat tidak nyaman seperti gatal-gatal, iritasi, luka bakar, lecet, dan pengelupasan kulit.
Baca juga: Rambut Lebat di Tangan Wanita Tanda Gairah Seksual Tinggi? Ini Faktanya
Lanjutkan dengan krim atau losion yang menenangkan untuk menghidrasi, misalnya yang mengandung aloe vera. Hindari penggunaan bahan aktif apa pun, termasuk retinoid dan asam.
Meski begitu, jika kita memiliki kulit sensitif atau alergi terhadap wewangian, disarankan untuk tidak menggunakan krim penghilang bulu ini.
Selain itu, penting untuk hanya menggunakannya pada bagian tubuh yang direkomendasikan.
Selain itu, perlu diingat bahwa kulit akan lebih sensitif terhadap sinar matahari setelah menggunakan krim ini, jadi pertimbangkan hal ini sebelum pergi ke luar rumah. Jika krim tidak digunakan sesuai petunjuk berisiko mengalami luka bakar kimia.
Terakhir, ada kemungkinan hasil yang tidak merata, terutama pada area yang lebih besar seperti kaki. Jika ini terjadi tunggu beberapa hari sebelum mengulangi penggunaan krim penghilang bulu.
Baca juga: Bolehkah Mencukur Bulu Tubuh Setiap Hari?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.