Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Profesi Paling Berisiko Alami Demensia, Apa Saja?

Kompas.com - 20/09/2023, 06:50 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber The Sun

Hasil riset ini juga menunjukkan, tuntutan fisik yang tinggi di tempat kerja memiliki efek buruk pada kesehatan otak dan fungsi kognitif di usia tua, yang memicu risiko gangguan di kemudian hari.

Baca juga: Mengenali Gejala Demensia

Kurangnya waktu untuk memulihkan diri dan pulih dari tuntutan fisik yang lebih besar ini juga dapat menyebabkan ‘keausan’ pada tubuh dan otak.

Pekerjaan seperti perawat atau sales sering kali ditandai dengan kurangnya otonomi, berdiri terlalu lama, kerja keras, jam kerja yang kaku, stres, risiko kelelahan yang lebih tinggi, dan terkadang hari kerja yang tidak nyaman.

Sementara itu, pekerjaan dengan tuntutan fisik yang rendah juga dapat memberikan pekerja jam kerja yang lebih fleksibel dan lebih banyak waktu untuk istirahat dan pemulihan.

Di sisi lain, pekerjaan yang tidak memerlukan banyak aktivitas fisik, seperti teknik, administrasi, dan pengajaran, mungkin juga lebih merangsang secara kognitif.

Baca juga: 9 Makanan Penguat Otak untuk Tingkatkan Fungsi Kognitif

Profesi tersebut dapat berkontribusi pada perkembangan kognitif yang lebih baik sepanjang hidup seseorang.

“Penelitian kami juga menyoroti apa yang disebut paradoks aktivitas fisik – hubungan aktivitas fisik di waktu senggang dengan hasil kognitif yang lebih baik, dan bagaimana pekerjaan berhubungan dengan aktivitas fisik. dapat menyebabkan hasil kognitif yang lebih buruk," kata Vegard Skirbekk.

Ia adalah profesor Kesehatan Kependudukan dan Keluarga di Columbia Public Health sekaligus penulis utama studi tersebut.

Menurutnya, periode pra-klinis demensia dapat dimulai hingga dua dekade sebelum timbulnya gejala.

Baca juga: 10 Gejala Demensia pada Usia Muda dan Kapan Harus ke Dokter

“Hasil kami secara khusus menggarisbawahi perlunya tindak lanjut terhadap individu dengan aktivitas fisik dan pekerjaan seumur hidup yang tinggi karena mereka tampaknya memiliki risiko lebih besar terkena demensia,” kata Dr Skirbekk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com