Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabun dan Sampo Ramah Lingkungan, 100 Persen Bebas Sampah

Kompas.com - Diperbarui 09/10/2023, 08:21 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

Sabun dan sampo tanpa menyisakan sampah

Selain inovasi terkait bahan alami dan ogranik yang dibuat, rupanya Tri juga berupaya membuat produknya terbebas dari sampah akibat kemasannya.

Dia bekerja sama dengan UMKM, hingga perajin lain di daerahnya untuk membuat kemasan ramah lingkungan.

Kemasan itu terbuat dari daun pisang yang dikeringkan, hingga batang pisang yang diolah menjadi kotak sabun yang nantinya mudah terurai di tanah.

"Tujuan membuat kemasan ini juga karena dilema dari kemasan plastik yang mencemari lingkungan ya."

"Kalau kemasan yang kami punya juga bisa didaur ulang atau dikomposkan."

"Jadi semuanya bebas sampah karena kami bekerja sama dengan artisan perajin untuk membuatnya daripada harus memakai plastik atau kemasan lain yang mencemari lingkungan," lanjut Tri.

Dia juga menambahkan, kemasan sabun yang degradable ini dapat membantu menjaga kualitas dari sabun naturalnya agar mempertahankan manfaat dari rempah-rempahnya.

"Saya terpikirkan kenapa enggak sekalian bikin kemasannya yang bisa mengawetkan produk dan mengoptimalkan karakteristik produk dan menggandeng lebih banyak pelaku ekonomi kreatif."

"Ini kami lakukan untuk bisa berkarya lebih banyak bareng teman-teman UMKM juga," ungkap dia.

Kemasannya memungkinkan sabun dan sampo bertahan lama bahkan khasiatnya seiring waktu juga tidak menghilang jika disimpan.

"Kalau aluminium foil kan bisa membuat isinya panas dan sabunnya rusak karena terpapar panas."

"Nah, kalau dari daun pisang ini memungkinkan produknya mempertahankan kualitas dari manfaat kandungan rempahnya. Dan bisa bertahan sampai 10 tahun di dalam kemasan," lanjut Tri.

Bahkan sisa dari rempah dan ranting-ranting dari tanaman herbal juga dimanfaatkan Tri untuk menjadi produk bernilai yang lain seperti kamper alami.

Kamper yang terbuat dari rempah itu memiliki aroma yang khas dan sudah jelas terbebas dari bahan kimia yang mencemari lingkungan atau udara.

Kamper itu dikemas dalam kain yang dapat dijadikan pengharum serbaguna baik di lemari, mobil atau ruangan lain.

Menariknya lagi, kamper itu bisa menyebarkan aroma harum yang tahan lama karena dapat digunakan berulang-ulang kali.

"Semua sisa dari rempah berupa ranting dan tanaman atau bunga kering dibuat lagi jadi pengharum ini."

"Kalau aromanya menghilang berarti dia sudah lembap. Tinggal dijemur saja di bawah sinar matahari, lalu diremukkan lagi, aroma wanginya akan keluar dan bisa dipakai lagi berulang kali," paparnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com