Guinness World Records Nobatkan Bella Jadi Kucing dengan Dengkuran Terkeras di Dunia
Penulis
KOMPAS.com - Guinness World Records menobatkan Bella sebagai kucing dengan dengkuran paling keras di dunia.
Kucing berusia 14 tahun itu memiliki dengkuran 54,59 desibel, yang volumenya setara dengan ketel mendidih.
Pemiliknya, Nicole Spink mengatakan dengkuran Bella sering kali membuat suara televisi tidak terdengar.
"Anda harus menaikkan volume TV agar Anda benar-benar dapat mendengar,” kata Spink, yang tinggal Huntingdon, Cambridgeshire, Inggris itu.
Baca juga: Efek Dengar Dengkuran Kucing, Bisa Turunkan Tekanan Darah Manusia
View this post on Instagram
Menurutnya, mendiang suaminya bahkan kerap mengeluhkan suara dengkuran Bella karena mengalahkan suara TV di malam hari.
Namun, Bella tidak hanya bersuara ketika TV dinyalakan karena ia mendengkur sepanjang hari.
Baik saat ada makanan di sekitarnya atau jalan-jalan di luar area rumahnya hingga saat dibawa ke dokter.
"Jika ada makanan di sekitar, atau berpelukan, dia selalu mendengkur," kata Spink.
Baca juga: Selain Merasa Puas, Ini Arti Dengkuran Kucing
Perilaku Bella yang unik membuat banyak dokter hewan terheran-heran dan menyebutnya sebagai satu-satunya kucing yang pernah mendengkur saat diperiksa.
Meski demikian, Spink juga meyakini jika Bella mendengkur karena merasa senang.
Saat tidak mendengkur, kucingnya itu biasanya sedang tidur atau mencari penghuni rumah lain untuk diajak bermain.
Karena tergolong sudah tua, kucing perempuan itu jarang keluar dan lebih banyak berdiam di dalam rumah.
“Secara teknis, dia adalah kucing luar ruangan..tapi seiring bertambahnya usia, dia semakin jarang keluar rumah. Dia mungkin pergi ke taman dan mencium bunga, tapi tidak lebih dari itu," terang Spink.
Baca juga: 5 Alasan Kucing Mendengkur, Bisa Jadi Gejala Stres
Sebelum Bella, rekor dunia untuk dengkuran paling keras oleh kucing hidup dipegang oleh Smokey dan Merlin.
Mereka sebenarnya memiliki dengkuran lebih keras yakni sebesar 67,8 desibel tapi keduanya sudah mati.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang
