Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/10/2023, 14:06 WIB
Putri Aulia,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber brides.com

 

  • Ketidakpuasan dalam hubungan

Ini dapat dilihat sebagai motif utama di balik banyak kasus perselingkuhan. Ketidakpuasan, menurut Skurtu, sering kali menjadi titik awalnya.

"Orang sering membenarkan hal ini dengan mengatakan, 'Kami mengalami masa-masa sulit,'"ujar Skurtu.

Alih-alih menghentikannya sebelum dimulai, mereka membenarkan tindakan melewati batas, dengan mengatakan, 'Lagipula pasangan saya tidak peduli. Dia sama sekali tidak bersalah."

Setiap kali seseorang melanggar batas dalam hubungan, mereka cenderung meyakinkan diri mereka sendiri terlebih dahulu sebelum membenarkan perilaku tersebut.

Ketidakpuasan yang dirasakan dalam hubungan saat ini bisa mendorong seseorang untuk mencari kepuasan di tempat lain.

Selingkuh baik sadar maupun tidak sebagai alat untuk mengakhiri hubungan yang sedang berjalan.

  • Rendah harga diri

Saat seorang wanita mengalami masalah harga diri yang rendah, hal ini sering mendorong mereka untuk mencari pengakuan dan perhatian dari sumber eksternal.

Sebab, mereka merasa tidak mampu menciptakan dan mempertahankannya sendiri.

Menurut Skurtu, "Rendah diri dimulai dengan pikiran seperti, 'Mengapa tak ada yang menganggap saya menarik?'

"Kemudian ketika ada seseorang yang memberikan perhatian tersebut, perasaannya sangat menyenangkan."

Seorang wanita yang terlibat dalam perselingkuhan mungkin bergantung pada hubungan terlarang tersebut untuk memberi mereka bukti bahwa mereka berharga atau diinginkan.

Ketika hubungan tersebut berakhir, ini bisa menyebabkan mereka merasa diabaikan atau kurang berharga.

Akibatnya, mereka terus mencari kebahagiaan romantis yang baru. Menurut Skurtu pola ini sering berulang.

Baca juga: Pasangan dengan Tampilan Menarik Tapi Selingkuh, Masih Bisa Dimaafkan?

  • Kelaparan emosional

Meskipun penelitian menunjukkan, pria yang selingkuh umumnya didasari dorongan seks, wanita yang selingkuh cenderung merasa membutuhkan perhatian emosional.

Dalam kasus perselingkuhan yang bersifat emosional, hubungan seksual tidak menjadi bagian dari persamaan.

Baik itu perselingkuhan fisik atau emosional, seorang wanita mungkin terlibat dalam perselingkuhan karena mereka merindukan percakapan, empati, penghargaan, perhatian, pemujaan, dukungan, atau jenis hubungan lain yang kurang dalam hubungan mereka saat ini.

  • Kemarahan atau pembalasan

Beberapa wanita masuk ke dalam sebuah hubungan dengan gambaran ideal tentang bagaimana pasangan mereka harus berperilaku.

Ketika pasangannya tidak sesuai dengan harapan dan tidak dapat memenuhi setiap kebutuhan dan keinginan mereka, hal ini dapat menciptakan kesenjangan yang memberikan dorongan untuk berselingkuh.

Beberapa wanita mungkin membenci pasangannya karena alasan lain, seperti perselingkuhan pasangannya di masa lalu, dan menggunakan perselingkuhannya sebagai pembalasan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com