Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 03/02/2024, 08:53 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Mengetahui pasangan berselingkuh bisa menjadi pengalaman yang sangat emosional dan menghancurkan. Seseorang akan merasa terluka, marah, sedih, atau bahkan sakit secara fisik.

Kemudian muncul pertanyaan, mengapa pasangan memilih untuk selingkuh?

Mengutip Healthline, sebuah penelitian 2017 dalam The Journal of Sex Research melakukan survei kepada 495 orang yang pernah berselingkuh.

Studi ini mengidentifikasi delapan faktor pendorong utama yang berkontribusi terhadap perselingkuhan. Lalu apa saja penyebab seseorang berselingkuh?

Baca juga: Ketahui Tanda Pasangan Selingkuh di Media Sosial

Kemarahan atau balas dendam

Orang terkadang berselingkuh karena marah atau ingin membalas dendam. Biasanya saat mengetahui pasang selingkuh seseorang ingin membuat pasangannya juga mengalami emosi yang sama agar mereka bisa memahami rasa sakitnya.

Pemikiran inilah yang mendorong seseorang berselingkuh.

Perselingkuhan yang dimotivasi oleh kemarahan dapat terjadi karena alasan selain balas dendam, seperti:

  • Frustrasi dalam suatu hubungan ketika pasangan tampaknya tidak memahami atau kebutuhan kita
  • Kemarahan pada pasangan yang jarang berada di sekitar
  • Kemarahan ketika pasangan tidak memiliki banyak hal untuk diberikan, secara fisik atau emosional
  • Kemarahan atau frustrasi setelah bertengkar

Tidak lagi merasakan cinta yang romantis pada seseorang

Perasaan euforia dan kegembiraan yang biasanya terjadi saat jatuh cinta pada seseorang umumnya tidak berlangsung selamanya.

Saat pertama kali jatuh cinta pada seseorang, kita mungkin akan merasakan gairah, kegembiraan, dan aliran dopamin yang meluap-luap hanya karena menerima pesan singkat darinya.

Namun, intensitas perasaan ini biasanya memudar seiring berjalannya waktu. Fase awal hubungan, termasuk kencan pertama, seringkali dipenuhi dengan perasaan yang intens dan euforia. Namun, seiring berjalannya waktu, kilauan ini bisa memudar.

Bertahan dalam sebuah hubungan tanpa cinta yang romantis dapat menimbulkan keinginan untuk merasakan cinta lagi dan memotivasi perselingkuhan.

Faktor situasional dan peluang

Memiliki kesempatan untuk berselingkuh bisa menjadi faktor yang meningkatkan potensi terjadinya perselingkuhan, tetapi itu tidak berarti setiap individu yang memiliki kesempatan akan benar-benar berselingkuh.

Perselingkuhan adalah tindakan yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Seseorang tidak akan memilih untuk selingkuh jika hanya karena satu atau dua faktor saja.

Faktor-faktor seperti jarak dalam hubungan, perasaan terhadap penampilan diri, dan interaksi dengan rekan kerja bisa memengaruhi kemungkinan terjadinya perselingkuhan.

Baca juga: Perilaku Selingkuh Bisa Jadi Faktor Keturunan, Ini Penjelasannya

Masalah komitmen

Persepsi tentang komitmen bisa sangat bervariasi antara individu. Beberapa orang mungkin memiliki nilai-nilai dan harapan yang berbeda tentang komitmen dalam hubungan yang dapat mempengaruhi perilaku mereka.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com