Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Berhenti Menggunakan KB

Kompas.com - 03/11/2023, 06:06 WIB
Putri Aulia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pil KB merupakan salah satu metode kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Namun, jika kamu sudah mengonsumsi pil KB, menghentikannya tidak sama dengan berhenti mengonsumsi karbohidrat.

Wanita mungkin memiliki berbagai alasan untuk menghentikan penggunaan kontrasepsi, mungkin karena mereka siap untuk hamil, tidak nyaman dengan efek sampingnya, atau tidak memerlukan perlindungan lagi.

Namun, perlu diingat perubahan yang terjadi pada tubuh dapat sangat signifikan, dan penting untuk memahami konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi.

Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum kamu memutuskan untuk menghentikan penggunaan alat kontrasepsi hormonal seperti KB.

Pastikan itu adalah keputusanmu

Menurut Sarah Yamaguchi, seorang dokter kandungan di Rumah Sakit Good Samaritan di Los Angeles, California, menghentikan penggunaan kontrasepsi merupakan perubahan hidup besar bagi wanita.

Beberapa wanita memutuskan untuk menghentikan penggunaan kontrasepsi karena mereka tidak menyukai efek sampingnya atau karena kesulitan mendapatkannya, terutama karena masalah ekonomi.

Jika efek samping memengaruhi keputusan kamu untuk tidak lagi menggunakan KB, ada pilihan kontrasepsi lain yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan kamu. Untuk itu, kamu bisa meminta saran dari dokter.

Baca juga: Keunggulan dan Efek Samping Pil KB yang Perlu Diketahui

Tubuh kamu tidak "butuh istirahat"

Menurut Sherry Ross, seorang dokter kandungan di Santa Monica, California, alasan terbaik untuk menghentikan metode kontrasepsi saat ini adalah dalam rangka persiapan untuk kehamilan.

Ross menyebut beberapa wanita ingin berhenti menggunakan metode kontrasepsi mereka saat ini untuk 'mengistirahatkan tubuh mereka'.

Namun, anggapan wanita harus berhenti minum pil KB untuk memberikan istirahat pada tubuh menurutnya adalah mitos belaka.

Sebaiknya tidak berhenti secara tiba-tiba

Ross menyarankan, sebaiknya kita selesaikan satu kemasan pil KB sebelum menghentikan konsumsinya.

"Saya sarankan untuk tidak menghentikan pil di tengah-tengah kemasan, tetapi selesaikanlah kemasan yang ada," kata Ross.

Ini bertujuan untuk mencegah penurunan hormon yang drastis dan menghindari perubahan suasana hati, sakit kepala, dan jerawat yang tidak perlu.

Tidak ada persiapan khusus yang diperlukan sebelum berhenti minum pil, kecuali untuk terus mengonsumsinya sesuai resep sampai kemasan habis

Pil KB mengandung hormon yang biasanya berlaku selama satu periode, dan itulah saatnya untuk berhenti.

Kamu mungkin akan mengalami perubahan yang tidak menyenangkan

Mereka yang baru menggunakan pil KB selama beberapa bulan atau satu tahun, mudah untuk mengingat bagaimana siklus menstruasi mereka, termasuk kram dan keinginan makan makanan tertentu.

Namun, jika sudah 10 tahun menggunakan pil, menurut Ross mereka mungkin akan terkejut dengan seberapa buruknya gejala saat kembali mengalami siklus menstruasi secara alami.

Baca juga: Minum Pil KB Kedaluwarsa, Apa yang Bakal Terjadi?

Kamu mungkin mengalami perubahan jumlah pendarahan

Pada dasarnya, pil KB membantu membuat menstruasi kita lebih mudah diprediksi dan juga lebih ringan.

Namun, ada anggapan bahwa efek samping berhenti minum KB akan memicu menstruasi yang lebih banyak dan lebih menyakitkan.

Ross menyebut ini keliru. Padahal sebenarnya tubuh telah terbiasa dengan perubahan ini namun kamu tidak menyadarinya.

Bisa mengalami nyeri ovulasi

Jika kamu mengalami PMS, kram, atau nyeri saat ovulasi, harap diingat bahwa kemungkinan gejala-gejala tersebut akan kembali jika kamu memutuskan untuk menggunakan pil KB atau jenis kontrasepsi hormonal lainnya.

Selain itu, gejala tersebut juga bisa sering terjadi setelah menghentikan pil KB.

Bisa langsung hamil

Beberapa wanita beranggapan bahwa mereka terlindungi untuk jangka waktu tertentu setelah berhenti minum pil KB, nyatanya hal itu tidak benar.

Yamaguchi mengingatkan pasiennya bahwa hanya ada sedikit periode "pencucian" setelah penghentian penggunaan, sehingga dianjurkan untuk menggunakan metode kontrasepsi lain jika mereka tidak siap untuk memiliki anak

Ketika kamu memutuskan untuk menghentikan penggunaan kontrasepsi, kemungkinan untuk hamil tetap ada, oleh karena itu penting untuk merencanakan dengan matang.

Kamu mungkin membutuhkan lebih banyak vitamin D

Sebuah penelitian tahun 2016 dari National Institutes of Health yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan pil KB dengan tingkat vitamin D yang lebih tinggi.

Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral cenderung memiliki tingkat vitamin D yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak menggunakan pil KB.

Yamaguchi merekomendasikan agar para wanita yang berencana hamil memilih vitamin prenatal yang mengandung vitamin D.

Temuan ini juga dapat memiliki implikasi pada wanita pascamenopause yang memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis, karena rendahnya kadar estrogen dan vitamin D dapat meningkatkan risiko keropos tulang.

Baca juga: Cara Mengatasi Efek Samping akibat Penggunaan Pil KB

Menghentikan penggunaan kondom dapat memiliki dampak tertentu

Jika kamu berhenti menggunakan kondom, Yamaguchi mengatakan mungkin kamu akan mengalami peningkatan infeksi vagina karena ejakulasi dapat mengganggu keseimbangan flora vagina dan meningkatkan risiko infeksi ragi atau vaginitis bakterialis.

Perlu pemeriksaan pasca berhenti konsumsi pil KB

Yamaguchi menyarankan untuk menjadwalkan pemeriksaan dengan dokter jika kamu mengalami menstruasi yang sangat berat atau kram yang parah, tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan setelah menghentikan kontrasepsi, atau jika kamu merasa ada yang tidak beres.

"Pil KB sering digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan wanita, sehingga seringkali wanita tidak menyadari bahwa mereka menderita kondisi seperti PMS parah, sindrom ovarium polikistik, dismenore, endometriosis, atau mittelschmerz (nyeri yang terkait dengan ovulasi) hingga mereka berhenti minum pil KB," jelas Yamaguchi.

Meskipun beberapa kondisi ini mungkin tidak berbahaya, namun dapat menyebabkan stres dan kecemasan jika tidak dikenali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com