Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/11/2023, 13:02 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

“Makan siang yang kaya protein dan serat dapat membantu kita melewati jam 2 atau 3 saat tingkat energi cenderung menurun, Jika makanan terlalu tinggi karbohidrat, lemak, atau gula, hal itu bisa membuat kita merasa lesu,” kata Zumpano.

Dia menambahkan bahwa lebih penting untuk fokus pada apa yang ada dalam makanan daripada pada kapan kita makan.

Camilan di antaranya

Menurut Zumpano, ngemil seringkali tidak diperlukan jika kita makan cukup pada waktu makan berat. Tetapi jika hanya makan makanan ringan sebelumnya, melewatkan makan berat, atau tidak punya waktu untuk menyelesaikan makan, camilan sehat dapat membantu mencegah makan berlebihan pada waktu makan berikutnya.

Namun perlu diperhatikan bahwa ngemil sembarangan yang dipicu oleh keinginan akan makanan asin atau manis sering kali menghasilkan kalori ekstra dalam jumlah besar.

Jadi, jika ingin ngemil, usahakan memilik camilan sehat seperti sepotong buah dengan segenggam kacang. Dan sebelum makan, Zumpano menyarankan untuk memperhatikan isyarat rasa lapar kita. Apakah kita ngemil karena bosan? Atau karena ingin selingan dari pekerjaan? Jika menyadari bahwa Anda sungguh-sungguh lapar, makanlah camilan tersebut.

Baca juga: Atur Waktu Makan Jadi Kunci Turunkan Berat Badan

Makan malam

Meskipun sulit menyesuaikan jadwal, ada baiknya jika kita makan malam lebih awal di malam hari, setidaknya tiga jam sebelum waktu tidur.

Zumpano menjelaskan bahwa makan malam lebih awal memberi kita banyak waktu untuk mencerna makanan dan memungkinkan gula darah naik dan turun dengan baik setelah makan malam, sehingga perut tidak terlalu penuh ataupun gula darah tidak melonjak ketika tidur.

Faktanya, orang yang makan malam lebih awal sering kali melaporkan tidur yang lebih baik.

Namun dia menambahkan, jika Anda harus makan malam terlambat, akan lebih baik untuk memperhatikan apa yang Anda makan daripada mengkhawatirkan jam makan.

Pilihlah makan malam yang lebih ringan agar Anda tidak mengonsumsi kalori secara berlebihan. Jika Anda terbiasa makan larut malam, pertimbangkan untuk menjadikan makan siang sebagai makanan terbesar yang dapat membuat Anda tidak merasa lapar hingga makan malam.

Cobalah salad hijau dengan ikan bakar, sayur rebus kacang dengan daging tanpa lemak, atau tumis udang dan sayuran. Pertahankan juga konsumsi protein dan sayur-sayuran, dan konsumsi makanan ringan yang mengandung pati dan lemak, terutama saat mendekati waktu tidur.

Tips lain jika Anda makan malam ketika sudah larut adalah tetap bergerak untuk membantu mempercepat pencernaan.

“Jika Anda makan malam dan langsung tidur, hal itu akan memperlambat proses pencernaan. Namun jika Anda berjalan kaki singkat selama 10 hingga 20 menit atau melakukan sesuatu yang aktif seperti membersihkan dapur, menyedot debu atau mengepel, atau melakukan gerakan sedang apa pun akan membantu pencernaan,” kata Zumpano.

Baca juga: Tips Atur Waktu Makan Terbaik bagi Tubuh

Haruskah Anda mencoba makan dengan waktu terbatas?

Anda mungkin pernah mendengar tentang puasa intermiten atau makan dengan batasan waktu yang memperpendek waktu makan menjadi antara enam dan 12 jam, artinya Anda hanya makan antara enam dan 12 jam pada hari itu. Kemudian sisanya berpuasa dari makanan atau minuman apa pun yang berkalori.

“Jika Anda tertarik untuk makan dengan batasan waktu, mulailah dengan puasa 12 jam setelah makan malam. Jadi jika Anda selesai makan malam pada jam 7 malam, hindari makan atau minum sampai jam 7 pagi keesokan harinya. Jika itu bukan masalah besar, mulailah menunda sarapan satu jam kemudian sampai menemukan waktu makan yang paling sesuai untuk tubuh dan jadwal Anda,” saran Zumpano.

Baca juga: Puasa Intermiten dan Defisit Kalori, Mana Paling Efektif Turunkan Berat Badan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com