Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Glorifikasi Merokok di "Gadis Kretek"? Pahami Bahayanya bagi Kesehatan Perempuan

Kompas.com - Diperbarui 08/11/2023, 06:14 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Bahan kimia dari rokok juga bisa berdampak buruk pada rahim dan janin yang dikandung.

Baca juga: Efek Merokok dan Vape saat Hamil

Anak-anak yang lahir dari orang yang merokok lebih banyak mengalami pilek, sakit telinga, gangguan pernafasan, dan penyakit serius lainnya.

Dalam hal kesuburan, masalah juga terjadi khususnya jika perempuan itu merokok dan menunda kehamilan.

Sebuah studi 2017 menemukan, perempuan yang merokok enam batang atau lebih sehari mengalami gangguan signifikan terhadap kemampuannya untuk hamil.

Terjadi penurunan respons ovulasi, serta pembuahan dan implantasi zigot akibat kebiasaan merokok.

Bahan kimia dalam tembakau juga dapat mengubah lendir serviks, sehingga kurang bermanfaat bagi sperma dan lebih sulit hamil.

Baca juga: Cara Menurunkan Kebiasaan Merokok

Ada juga ancaman penyakit radang pinggul yang lebih sering dialami oleh perokok.

Riset juga membuktikan, perokok perempuan memiliki peningkatan risiko mengalami menopause sebelum usia 50 tahun sebesar 43 persen.

Masalah menstruasi seperti pendarahan tidak normal, amenore (tidak menstruasi), dan infeksi vagina juga merupakan keluhan yang umum.

Hal tersebut mungkin disebabkan efek toksik pada ovarium atau oleh rendahnya kadar estrogen.

Risiko kesehatan fisik yang hanya dialami perempuan

Perempuan juga mempunyai risiko unik terkait kebiasaan merokoknya dan kesehatan fisiknya.

Perempuan yang merokok mengalami kehilangan kepadatan tulang yang lebih tinggi, memiliki risiko 31 persen lebih tinggi terkena osteoporosis dan waktu penyembuhan patah tulang yang lebih lambat.

Risiko penyakit jantung akibat merokok juga jauh lebih tinggi pada perokok perempuan, khususnya yang masih muda.

Baca juga: Kenali Perbedaan Paru-paru Sehat dan Perokok

Menurut penelitian tahun 2019 yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology, perempuan perokok berusia di bawah 50 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung serius jenis tertentu dibandingkan laki-laki.

Hal ini mungkin disebabkan oleh interaksi estrogen dengan bahan kimia yang ditemukan dalam rokok.

Ada pula risiko kanker serviks, kanker payudara dan kanker vulva karena kebiasaan merokok memengaruhi kekebalan tubuh sehingga tidak optimal melawan infeksi.

Baca juga: Banyak Manfaat, Ini yang Terjadi Pada Tubuh Usai Berhenti Merokok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com