KOMPAS.com - Indeks glikemik adalah ukuran yang digunakan untuk menilai dampak suatu makanan terhadap kadar gula darah.
Kaitannya dengan kandungan karbohidrat dan seberapa cepat makanan tersebut dicerna lalu diserap ke dalam aliran darah.
Semakin tinggi indeks glikemik suatu makanan, semakin besar dampaknya terhadap gula darah.
Baca juga: Daftar Indeks Glikemik Makanan sebagai Panduan Penderita Diabetes
Pada penderita diabetes, makanan tinggi indeks glikemik tidak disarankan karena bisa memicu gejala dan membuatnya kondisinya memburuk.
Berlaku pula pada orang yang ingin menurunkan berat badan dan memiliki penyakit hati berlemak.
Meski demikian, pola makan rendah indeks glikemik sebenarnya baik untuk kesehatan secara keseluruhan.
Contohnya dengan mengurangi asupan gula tambahan, makanan ultra-olahan, dan karbohidrat olahan.
Baca juga: Mengenal Indeks Glikemik pada Makanan dan Efeknya Pada Tubuh
Makanan rendah glikemik antara lain daging merah, ayam, telur, kacang-kacangan, buncis, serta beberapa buah dan sayuran.
Menu tersebut juga mengandung nutrisi yang membantu mengurangi dampaknya terhadap kadar gula darah, seperti serat dan protein.
Berikut adalah makanan rendah indeks glikemik yang direkomendasikan:
Ayam, daging sapi, ikan, dan telur tergolong nol glikemik.
Kandungan proteinnya meningkatkan rasa kenyang dan memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah.
Mengonsumsi makanan kaya protein sebelum makanan tinggi karbohidrat juga dapat membantu mengurangi lonjakan gula darah pasca makan.
Meningkatkan asupan protein secara keseluruhan dan mengurangi asupan karbohidrat dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah.
Baca juga: Angka Indeks Glikemik Singkong yang Bisa Jadi Pengganti Nasi Putih
Sayuran non pati misalnya kubis, jamur, timun, bawang, selada dan brokoli.