Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/11/2023, 11:24 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

2. Material yang nyaman digunakan

Tenun hadir dalam bentuk pakaian jadi, sehingga bisa digunakan untuk kegiatan sehari-hari.

Sementara Gen Z, mempunyai selera tersendiri soal busana dengan nuansa tenun.

"Anak muda cenderung menyukai tenun sederhana dari material yang ringan, tidak panas. Bentuk siluetnya juga bisa dipakai untuk bekerja atau kegiatan lainnya," tambah Intan.

Selain itu, generasi muda juga menyukai model pakaian dari tenun yang tidak ribet, seperti dijadikan kemeja, blouse atau top hingga outer yang simpel dan tidak berat.

3. Harga yang terjangkau

Melihat proses pembuatannya yang sulit dan membutuhkan waktu serta ketelitian tinggi, tak heran jika harganya pun melambung.

Sementara itu kemampuan atau daya beli Gen Z ini tidak seperti orang dewasa yang mapan.

Tidak sedikit Gen Z yang mencari tenun dengan harga terjangkau.

"Dari sisi harga terlihat banget. Anak-anak muda mungkin memilih tenun tapi yang terjangkau seperti di kisaran Rp 150 ribu atau Rp 350 ribu per meternya," ungkap Intan.

Hal ini pula yang mendorong para desainer, perajin atau penenun menciptakan tenun dengan material tertentu agar produknya bisa dijangkau oleh generasi muda.

Baca juga: Humba Hamu WKB Eksplorasi Tenun Sumba Jadi Produk Fesyen Inovatif 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com