KOMPAS.com - Jenis kain tradisional seperti tenun tak lagi hanya dikenakan sebagai pakaian adat untuk acara tertentu.
Seiring berkembangnya zaman, tenun bisa dieksplorasi menjadi sejumlah item fashion menarik.
Humba Hamu WKB menjadi salah satu jenama fesyen asal Sumba yang mengeksplorasi tenun dan hadir di pameran Inacraft on October 2023, di JCC, Jakarta.
Erni Koang, sebagai pemilik Humba Hamu WKB mengatakan, awalnya dia terinspirasi membuat kreasi tenun Sumba karena di sana sektor pariwisata tengah berkembang pesat belakangan ini.
Minimnya produk oleh-oleh dari kain tenun Sumba, membuat dia tergugah untuk membangkitkan suvenir khas Sumba, Nusa Tenggara Timur dengan cara yang baru.
"Saya bikin ini karena melihat kebutuhan soal oleh-oleh di Sumba. Di sana banyak dijual tenun dalam bentuk kain besar seperti di Bali."
"Tapi rasanya tidak semua orang mau beli kain senilai Rp 1 juta untuk oleh-oleh," kata Erni kepada Kompas.com di Inacraft, Jakarta, baru-baru ini.
Berangkat dari pengalamannya yang sudah bergelut dengan bisnis fashion di Sumba sejak tahun 2010, Erni kemudian mendirikan Humba Hamu WKB di tahun 2017.
Erni memulai Humba Hamu WKB dengan item fashion berupa kreasi pernak-pernik hingga aksesori dari kain perca tenun Sumba.
"Sisa-sisa kain itu dikelola jadi oleh-oleh seperti anting, gelang, kalung, topi dan aksesori lainnya," ucap Erni.
Mengingat antusias dan minat pembeli yang tinggi, Erni kemudian mengembangkannya lagi untuk menyulap tenun Sumba menjadi pakaian ready to wear.
Ada blouse, dress hingga outer hingga item fashion lain seperti tas dan masih banyak lagi item lainnya.
Baca juga: Menengok Keindahan Kain Tenun dalam Aneka Tas Kulit Modern