Penyakit kelamin yang dipicu oleh bakteri ini bisa menimbulkan gejala seperti peradangan dan keluarnya cairan pada uretra, vagina atau dubur.
Tetapi di fase awal infeksi, seringkali tidak menunjukkan gejala, terutama pada wanita dan penyakitnya bisa dirasakan di area tenggorokan atau rektum.
Tanpa pengobatan yang lebih dini, infeksi pada wanita bisa menyebar ke rahim, saluran tuba, ovarium hingga memicu infertilitas, nyeri panggul kronis dan komplikasi kehamilan yang lain.
Bahkan pada beberapa kasus, infeksinya bisa menular ke bayi yang ada di kandungan.
Sifilis merupakan penyakit kelamin yang dipicu oleh bakteri dan menimbulkan luka pada area anus dan genital.
Gejalanya sering tidak disadari karena tak cuma bisa muncul di kelamin, tapi juga di sekujur tubuh seperti telapak tangan hingga telapak kaki.
Pada wanita hamil, sifilis bisa berdampak buruk karena dapat menginfeksi bayi di dalam kandungan bahkan dalam kasus tertentu dapat mengakibatkan bayi meninggal di dalam kandungan.
Kalau pun bayi dapat lahir dan bertahan hidup, biasanya mereka dapat mengalami kelainan jangka pendek seperti kelainan tulang, mata, sistem saraf dan organ lainnya.
Baca juga: 5 Aktivitas Seksual dan Risiko Penyakit Kelamin yang Mengikutinya